GridHEALTH.id - Ada banyak faktor utama anak bisa mengalami stunting, salah satunya adalah ibu yang pendek.
Ya, ibu yang pendek ternyata berisiko besar melahirkan anak yang stunting juga. Pasalnya masalah stunting ternyata merupakan masalah yang intergenarasional atau menurun ke setiap generasi.
Hal ini disampaikan langsung oleh dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK selaku dokter spesialis gizi saat menjadi narasumber di acara GridHEALTH TALK; "You Are What You Eat" Investasi Pangan Bergizi Untuk Masa Depan Sehat dan Berkualitas di Jakarta, Jumat (14/2/2020).
"Masalah stunting adalah yang intergenerasional sebetulnya, dia seperti siklus. Dimana ibu yang stunting atau ibu pendek akan melahirkan bayi yang stunting juga," ungkapnya.
Baca Juga: GridHEALTH TALK; Anemia Jadi Pemicu Ibu Hamil Lahirkan Anak Stunting
Menurutnya masalah stunting ini akan terus berlanjut terus sampai si anak dewasa dan siap untuk melahirkan.
"Anak yang pendek akan berkembang menjadi remaja yang pendek juga, waktu dia hamil bolak-balik seperti itu," kata dr. Juwalita.
Meski anak pendek tidak bisa disembuhkan seperti layaknya anak yang tidak stunting, tapi masalah ini sebenarnya masih bisa dikoreksi.
Baca Juga: Kolestasis, Ketika Gatal Selama Kehamilan Menjadi Berbahaya Bagi Janin
Dengan cara memperbaiki asupan gizinya selagi masa tumbuh kembang sampai masa remajanya. Sehingga saat mereka hamil mereka terbiasa dengan asupan gizi yang baik.
"Modelnya adalah ibunya harus sehat, status gizi ibu harus baik. Dalam arti tinggi dan berat badannya harus sesuai, kemudian ia tidak boleh anemia.
Sehingga dengan kecukupan zat gizi diharapkan bahwa pertumbuhan janinnya itu akan optimal," pungkas dr. Juwalita.
Baca Juga: Viral Jelly Challenge di TikTok, Hati-hati Tersedak Bisa Sebabkan Kematian
Diketahui untuk mencapai kehamilan yang baik, ibu harus memenuhi asupan makronutrien dan juga mikronutriennya.
Adapun makronutrien diantaranya seperti asupan ikan ayam, telur, daging dan susu. Sedangkan mikronutrien seperti zat besi, asam folat, iodium dan zinc. Berikut ulasannya.
1. Zat besi
Memenuhi asupan zat besi sangat penting dilakukan sebelum kehamilan. Melansir dari WebMD, menstruasi bulanan bisa membuat cadangan zat besi di tubuh rendah.
Rendahnya zat besi ini tentu sangat memengaruhi tubuh ibu dan janin. Untuk itu ada beberapa sumber zat besi yang baik dan mudah didapatkan, seperti daging merah, unggas, ikan, kerang, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan roti gandum.
2. Kalsium
Menurut stanfordchildrens.org, saat hamil janin akan mengambil kalsium dari sang ibu. Untuk itu, penting bagi ibu memenuhi kebutuhan kalsium sejak persiapan kehamilan,
Sebab kekurangan mineral tersebut dapat membuat risiko osteoporosis meningkat di kemudian hari. Asupan kalsium yang direkomendasikan untuk wanita adalah 1.000 miligram setiap hari.
Baca Juga: Waduh, Tahun 2030 Indonesia Diramalkan Bakal Muncul Tsunami Katarak
3. Asam Folat
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mengonsumsi asam folat sangat penting bagi para calon ibu dalam mempersiapkan kehamilan.
Dengan mengonsumsi setidaknya 400 mikrogram (mcg) asam folat sehari selama satu bulan sebelum hamil dan selama trimester pertama, ibu dapat mengurangi peluang memiliki bayi dengan cacat tabung saraf seperti spina bifida hingga 50-70 %.
Baca Juga: Akibat Minum Kopi Setiap Hari, Wanita Asal Wuhan Alami Tulang Keropos
4. Hindari dosis tinggi vitamin apa pun
Dikutip dari medlineplus.gov, vitamin terutama vitamin A, D, E, dan K dapat menyebabkan cacat lahir jika calon ibu mengonsumsi lebih dari jumlah harian yang disarankan.
Terlepas dari itu, sudah sepantasnya semua pihak terlibat dengan cara berinvestasi pangan bergizi untuk masa depan sehat dan berkualitas.(*)
Baca Juga: 4 Cara Aman Mengelola Kadar Gula Darah Untuk Penderita Diabetes
#berantasstunting
Source | : | Gridhealth.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar