GridHEALTH.id - Hampir dua tahun menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia, Dr Mahathir Mohamad akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri di usia 94 tahun.
Hal itu diketahui setelah Mahathir mengunggah surat pengunduran dirinya ke akun Twitter pribadinya @chedetofficial.
Baca Juga: Sempat Cuci Darah, Ibu Gilang Ramadhan Meninggal Usai Selesaikan Pembangunan Masjid
"Kenyataan Akhbar : Peletakan Jawatan sebagai Perdana Menteri Malaysia," tulisnya.
Sebelumnya diketahui isu mengenai pengunduran diri Mahathir ini mulai ramai diperbincangkan di tengah rencana pembentukan koalisi baru untuk memerintah Malaysia.
Hingga akhirnya tepat pada tanggal 24 Februari 2020 Mahathir resmi mengumumkan pengunduran dirinya melalui akun media sosial.
Terlepas dari itu, Mahathir memang dikenal sebagai salah satu pemimpin suatu negara tertua di dunia.
Bagaimana tidak Mahathir kembali terpilih sebagai Perdana Menteri Malaysia di usianya yang memasuki 92 tahun pada tahun 2018 silam.
Meski begitu Mahathir masih tampak bugar saat memimpin negaranya di usia yang tidak lagi muda itu.
Melansir dari The Strait Times, ia juga bahkan lebih aktif dari sebelumnya, dimana Mahathir sempat menjelajahi beberapa negara untuk berkampanye dan berbicara menentang pemerintah sebelumnya yang dipimpin oleh Najib Razak, dan juga menghadiri demonstrasi dan nyala lilin.
Aktivitas konstan ini membantunya tetap waspada secara mental, dan mempertahankan berat badannya di antara 62 kg dan 64 kg selama tiga dekade terakhir.
Bahkan Mahathir sempat mengatakan bahwa otot dan otak tidak boleh pensiun agar tidak cepat pikun.
"Saya akan menyarankan orang untuk tidak beristirahat ketika mereka menjadi tua. Karena jika Anda beristirahat, Anda akan segera menjadi sangat lemah dan tidak mampu," katanya.
Dalam hal ini, setiap seorang yang sudah berusia lanjut harus tetap aktif bergerak sesuai porsinya agar tetap terjaga kesehatannya.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis JAMA Network Open, orang yang secara bertahap meningkatkan olahraga mingguan selama tujuh jam pada usia lanjut dapat mengurangi risiko kematian akibat sebab apa pun sebesar 35%.
Jenis olahraga yang dapat dilakukan pada seseorang yang sudah berusia lanjut meliputi jalan sehat atau pemanasan dan peregangan ringan.
Baca Juga: 10 Cara Hilangkan Mata Lelah Akibat Kesibukan Pekerjaan di Kantor
Selain tetap bergerak aktif di usia 93 tahun, Mahathir juga rutin menjaga pola hidupnya.
"Saya tidak merokok, saya tidak minum, saya tidak makan berlebihan. Saya makan makanan yang cukup untuk membuat saya tetap hidup.
"Ada kecenderungan bagi orang di atas usia tertentu untuk menjadi gemuk. Mereka memiliki perut yang besar dan untuk memuaskan diri mereka sendiri, mereka minum dan mereka makan berlebihan, yang menempatkan beban di hati mereka.
"Saya sudah berbobot sekitar 62-64 kg selama bertahun-tahun. Saya bisa memakai pakaian saya yang dibuat 30 tahun yang lalu," pungkasnya.
Melansir dari The Daily Sabah, menjaga pola makan dan tidak makan berlebih di usia tua itu penting.
Baca Juga: 4 Makanan yang Dibutuhkan Ibu Menyusui Agar Tubuh Tak Gampang Lemas
Pastikan kalau makanan dalam piring memenuhi prinsip gizi seimbang, yang mencakup karbohidrat, serat, protein, dan lemak baik.
Kita bisa mengganti makanan pokok dengan jagung, ubi, atau kentang, jadi, tak harus mengonsumsi nasi terus menerus.
Perhatikan pula porsi makan, karena dengan memerhatikan porsi makan mencegah kita alami kegemukan dan terserang berbagai penyakit kronis.
Sedangkan untuk menjaga kesehatan otak agar terhindar dari pikun atau hilang ingatan, Mahathir tetap membaca atau menulis.
Menurut United Methodist Homes, membaca dikaitkan dengan sejumlah hasil positif untuk orang di usia tua, termasuk peningkatan retensi memori, keterampilan pengambilan keputusan yang lebih tajam, pengurangan stres, tidur yang lebih baik, dan bahkan keterlambatan timbulnya Alzheimer dan demensia.
Baca Juga: 4 Tahun Sukses Mencabuli Murid SD-nya Kepala Sekolah di Bali Ditangkap Polisi
Bahkan membaca atau menulis dapat membantu mengurangi stres dari kehidupan sehari-hari dan akan menghilangkan ketegangan dan membuat rileks.
Menjaga otak dalam keadaan aksi dan keterlibatan mencegahnya berkurang atau kehilangan kapasitasnya.
Otak juga perlu berolahraga, sama seperti semua otot dalam tubuh.
Walau begitu, Mahathir yang sudah berusia 93 tahun juga sama seperti manula lainnya yang mengidap berbagai penyakit.
Baca Juga: Konferensi Pers BTS Tanpa Media dan Fans, Virus Corona Alasannya
"Saya tidak sepenuhnya sehat. Saya punya masalah jantung, saya menderita radang paru-paru pada suatu waktu dan saya mengalami masa ketika batuk parah ketika paru-paru terinfeksi."
Namun hal ini tidak membuatnya lemah, bahkan terbukti dia masih pergi ke kantor setiap hari.
"Saya kebetulan sehat, saya bisa melakukan pekerjaan ini."
Siapapun yang ingin tetap sehat di usia senja seperti Mahathir, kuncinya adalah bergerak dan tetap beraktivitas seperti biasa walau dengan kemampuan yang sedikit menurun.(*)
#berantasstunting
Source | : | Twitter,Gridhealth.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar