Penyebaran bisa juga terjadi karena menurunnya daya tahan tubuh yang disebabkan kurangnya asupan ASI kepada bayi sampai 2 tahun atau lebih.
Asal tahu saja, di dalam ASI terdapat antibodi yang dapat melindungi bayi dari kuman penyakit. Kurang gizi/malnutrisi terutama anak yang gizi buruk akan mudah terkena diare.
Pada usia balita, bila sering terjadi diare, anak bisa mengalami trauma, apalagi kalau lingkungannya kurang mendukung.
Misalnya, karena bolak-balik buang air besar, bahkan sampai mengotori rumah, lalu mendapat teguran, anak ini bisa trauma karena dimarahi dan merasa bersalah. Anak bisa juga kesal atau kesakitan karena harus bolak-balik ke kamar mandi untuk dibersihkan.
Padahal, penyebab munculnya diare belum tentu dari dirinya, tetapi dari lingkungan yang buruk.
Padahal, yang paling penting soal penyebaran diare adalah tergantung pada perilaku dan faktor lingkungan.
Penyakit diare adalah penyakit yang berbasis lingkungan yang faktor utamanya dari kontaminasi air atau tinja yang berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat.
Untuk mengatasi penyakit diare, berikut tindakan pencegahan dehidrasi yang bisa dilakukan di tingkat rumah tangga jika balita mengalami diare;
Baca Juga: Akibat Anak Hidungnya Tersumbat, Orangtua Sedot Ingus , Bisa Merusak Rongga Hidung!
- Jika masih ASI, berikan ASI lebih sering dan lebih lama dari biasanya. Jika anak mendapat susu selain ASI, kurangi pemberian susu tersebut dan tingkatkan pemberian ASI.
Source | : | kemenkes.go.id,Warta Korta |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar