GridHealth.id - Saat akan menyantap makanan atau minuman panas, tak sedikit orang yang meniup hidangannya agar menjadi cepat dingin.
Bahkan, saat akan memberi makanan pada anak, kita secara refleks meniup makanan yang panas untuk mereka.
Baca Juga: Makan Pakai Tangan Membuat Makanan Lebih Enak, Juga Berakibat Fatal
Padahal, meniup makanan dalam kondisi panas ternyata tidak disarankan karena berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Dilansir dari Tribunnews, ahli gizi dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, Pramono, menjelaskan bahwa meniup makanan panas akan memberikan peluang adanya transfer kuman dari si peniup ke makanan/minuman yang kita tiup.
"Bayangkan apabila si peniup sedang sakit flu, TBC atau mungkin hepatitis maka kemungkinan penularan akan terjadi," tutur Pramono.
Baca Juga: Nestapa Warga Wuhan Pasca Wabah Virus Corona Sampai Harus Makan Makanan Basi
Lebih lanjut, ada empat dampak yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan meniup makanan atau minuman yang panas, diantaranya:
1. Menyebarkan virus dan bakteri
Virus dan bakteri yang berasal dari mulut akan menempel pada makanan atau minuman, dan akan membuatnya terkontaminasi.
Tentu jika kita mengonsumsi makanan yang ditiup tersebut akan menimbulkan bahaya bagi tubuh.
2. Bisa sebabkan penyakit jantung
Kebiasaan meniup makanan atau minuman panas bisa membuat penyakit jantung, hal ini dikarenakan saat meniup, H2O dan karbondioksida (CO2) akan keluar dari mulut dan berubah menjadi asam karbonat.
Baca Juga: Catat! Lari Maraton Ternyata Berbahaya Bagi Kesehatan Jantung
Asam karbonat ini merupakan zat senyawa kimia yang bisa menimbulkan penyakit jantung.
3. Gangguan lambung
Gangguan lambung bisa terjadi karena saat meniup makanan atau minuman, bakteri dan mikroorganisme akan berpindah dari mulut ke makanan dan minuman kita.
Bakteri yang tak terliat itu akan masuk ke dalam perut dan menimbulkan gangguan pada lambung.
4. Batu ginjal
Jika makanan yang kita konsumsi mengandung kalsium oksida (CaO) maka besar kemungkinan bisa menyebabkan penyakit batu ginjal.
Saat bertemu dengan karbon dioksida, kalsium oksida akan berubah menjadi batu kapur (CaCO3).
Endapan batu kapur yang terlalu banyak bisa menimbulkan batu ginjal, dan senyawa kalsium oksida biasanya ditemukan di makanan-makanan kaleng yang dapat memanaskan sendiri.
Tak hanya itu, meniup makanan bayi ternyata juga berdampak buruk pada kesehatan mulut anak.
Baca Juga: Anak Muda Berisiko Gagal Ginjal, Hindari 7 Makanan Sehat Pemicunya
Melansir herzindagi.com, meniup makanan bayi bisa membawa bakteri bersama dengan napas masuk ke makanan anak.
Setelah anak makan, mereka mengambil bakteri yang ada pada makanan akibat perpindahan dari mulut kita.
Yang lebih berisiko, jika anak belum memiliki gigi dapat menyebabkan anak terserang bakteri hingga menyebabkan berbagai penyakit.
Baca Juga: Serat Bantu Penyerapan Nutrisi Jadi Lancar, Ini Manfaatnya Bagi Kesehatan Anak
Agar anak terhindar dari bakteri dan penyakit, kita bisa melakukan berbagai hal, seperti menunggu makanan dingin dengan sendirinya, meletakkannya di lemari es selama beberapa menit, memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil, atau menambahkan sedikit es.(*)
#berantasstunting
Source | : | Tribunnes.com,herzindagi |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar