Sementara itu, tak ada lagi harta yang bisa mereka jual atau gadaikan.
Tabungan habis, hutang demi hutang mereka lakukan, dan masih tak cukup untuk melunasi tagihan RS.
Sementara obat-obatan untuk sang istri tetap harus dibeli, agar kondisinya tak semakin buruk.
Baca Juga: Respon Dokter Kandungan pada KD di Swiss, Bambang Wuryanto; Krisdayanti Bekerja dengan Keartisannya
Walau diselimuti takut dan was-was, Pak Sarwanto ikhlas mengais nafkah setiap hari di lapangan parkir kampus.
Selalu ia ingat dalam pikirannya, istri dan bayinya yang menunggu di rumah, semakin lemah setiap harinya, agar ia bisa membawa pulang uang agar mereka bisa pulih kembali.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Mayo Clinic,Kitabisa.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar