Tak hanya Dazhou, kantor pencatatan pernikahan di Xi'an, Provinsi Shaanxi, juga melaporkan tingginya pasangan yang ingin bercerai sejak dibuka pada 1 Maret.
Petugas pencatatan kepada Global Times mengungkapkan, satu kantor distrik bisa menerima hingga 14 permintaan dalam satu hari.
Baca Juga: Muncul Aplikasi Termometer di Ponsel, Para Ahli Malah Sebut Bisa Rusak Fungsi Otak
Banyaknya kasus perpisahan membuat otoritas di Fuzhou menetapkan batas 10 pasangan per hari yang bisa mendaftarkan keinginan berpisah mereka.
Para pakar telah lama mendiskusikan apakah menghabiskan waktu terlalu lama di satu lokasi akan membuat pasangan memutuskan bercerai.
Berbagai kota seantero China memerintagkan warganya mengisolasi diri selama satu bulan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Meski demikian, otoritas China belum bisa memnuhi semua gugatan perceraian pada pasangan tersebut lantaran terlalu banyak laporan yang didapat. (*)
#hadapicorona #berantasstunting
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Angka Perceraian di China Meningkat Saat Karantina Virus Corona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar