Beberapa ahli di dunia justru berpikir bahwa virus itu kemungkinan lolos dari laboratorium kontroversial itu.
Inggris sendiri mengatakan sudah mempertimbangkan tuduhan bahwa virus itu kemungkinan lolos dari laboratorium tersebut, lapor Daily Express.
Foto yang diambil daribagian dalam laboratorium itu diambil tahun 2015 dan 2017, membutuhkan waktu 15 tahun untuk menyelesaikannya.
Para peneliti menggunakan baju pelindung dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Laboratorium itu dibuat setelah wabah SARS pada tahun 2002 dan 2003 silam.
Pakar biosekuriti Amerika Professor Richard Ebright dari Institute Mikrobiologi Waksma, Rutgers University, New Jersey mengatakan, jika virus itu tidak dibuat di sana mungkin mereka lolos dari sana ketika dianalisis.
Dia mengatakan, "pengumpulan virus, kultur, isolasi atau infeksi hewan akan menimbulkan risiko besar, infeksi pekerja laboratorium kemudian masyarakat."
Baca Juga: 4 Istilah Baru dalam Pandemi Covid-19 di Indonesia, Salah Satunya ODR
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar