Menurut penulis utama studi tersebut, Dr. Dipayan Biswas, profesor di University of South Florida (USF), dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh USF News pada Juni 2019, studi ini menemukan bahwa mereka yang makan sambil berdiri lebih stres daripada mereka yang makan sambil duduk.
Makan sambil berdiri, selama beberapa menit menurut studi Journal of Consumer Research, membuat lidah lebih sulit bekerja dengan baik. Gravitasi dari berdiri memaksa darah ke tubuh bagian bawah kita.
Ini berarti jantung kita harus berdetak lebih cepat untuk membawa darah kembali ke kepala dan leher.
Pendapat lain, melansir livestrong.com (7 Agustus 2019), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan makan sambil berdiri dapat menyebabkan kita makan tanpa berpikir atau makan terlalu cepat.
Padahal faktanya, menurut sebuah penelitian di jurnal Scientific Reports bulan April 2018, makan dengan penuh perhatian dapat mencegah makan berlebihan secara kompulsif.
Penerbit Harvard Health mengatakan, makan dengan sadar akan membuat kita memperhatikan warna, rasa dan tekstur makanan; mengunyahnya perlahan; menyingkirkan gangguan dan tidak merasa bersalah karena makan.
Karenanya sebuah penelitian dalam Current Obesity Reports edisi Maret 2018 menyatakan penting untuk makan penuh perhatian, sebagai bagian dari program penurunan berat badan.
Harvard Health Publishing memperingatkan, ketika makan sambil berdiri membuat kita tidak sadar bahwa sudah kenyang. Pun, tidak mencerna makanan dengan baik.
Bagaimana dengan makan dan minum sambil duduk?
Baca Juga: Menu Sahur Sehat Ibu Hamil, Agar Kuat dan Tetap Prima Menjalankan Puasa
Source | : | livestrong.com,recipes.timesofindia.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar