GridHEALTH.id - Baru-baru ini, Perdana Menteri (PM) Rusia, Mikhail Mishustin, mengumumkan perpanjangan larangan masuk warga negara asing (WNA) ke Rusia hingga negara tersebut mampu mengendalikan penyebaran virus corona (Covid-19).
Langkah tersebut dimaksudkan untuk memperlambat penyebaran virus corona (Covid-19) yang semakin meluas.
Baca Juga: Kabur Saat Dirawat, Pasien Positif Covid-19 di NTB Ini Bantah Anjuran Medis Dengan Hadis Palsu
Pasalnya, Rusia mengalami lonjakan besar dalam total kasus virus corona (Covid-19) dalam beberapa pekan terakhir.
Pada 30 April 2020 saja, Rusia melaporkan ada sebanyak 7099 kasus virus corona (Covid-19) baru di negaranya.
Baca Juga: Tetap Kerja Setelah Positif Covid-19, Pegawai Minimarket di Bandung Kena Batunya
Hingga kini, kasus tersebut mencapai 106,498 total kasus Covid-19 dan 1,073 kematian terkait virus corona (Covid-19).
Masih di hari yang sama, yakni Kamis, 30 April 2020, Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin mengatakan bahwa hasil tes menunjukkan dirinya positif terinfeksi virus corona (Covid-19).
Baca Juga: Nekat Mudik Naik Travel ke Cilacap, Semua Penumpang Minibus Terimbas Positif Corona
"Saya baru saja mengetahui tes virus Corona yang saya ambil positif," kata Mishustin melalui video call dengan Presiden Vladimir Putin, seperti dilansir dari France24.com, Kamis (30/4/20).
Mishustin kini diketahui akan melakukan isolasi mandiri untuk melindungi anggota kabinet pemerintah.
Baca Juga: Bukan di Sistem Pernapasan, Wanita Ini Alami Gejala Baru Covid-19 Sakit Perut Luar Biasa
Meski tengah menjalani isolasi mandiri, Presiden Putin berharap Mishustin akan terus terlibat dalam menyusun kebijakan untuk menopang perekonomian Rusia yang terganggu oleh wabah virus corona (Covid-19).
Namun, selama isolasi mandiri, Wakil Pertama PM Rusia, Andrei Belousov akan menjalankan tugas Mishustin.
Terkait hal ini, Presiden Putin mendukung usulannya dan menandatangani dekrit yang mengangkat Belousov sebagai pengganti Mishustin sementara.
Di Rusia, perdana menteri berperan penting dalam mengawasi ekonomi dan memberikan jawaban kepada presiden.
Sementara itu, melansir TribunJateng (30/04/2020), Indonesia walau sudah menutup pintu bagi kunjungan WNA ke Indonesia sesuai Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk Wilayah Negara Republik Indonesia.
Baca Juga: Dari Nasi Sampai Jus, Aneka Makanan Ini Sebaiknya Dihindari Saat Sahur
Tapi 500 Tenagaka Kerja Asing (TKA) China akan masuk ke Sulawesi Tenggara.
Berbagai pihak menolak rencana kedatangan 500 TKA asal China ke Sulawesi Tenggara.
Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah menunda kedatangan 500 tenaga kerja asing ( TKA) dari China yang akan bekerja di Konawe, Sulawesi Tenggara dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Ia mengatakan hal itu bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat yang telah menutup arus masuknya warga negara asing (WNA) dalam rangka memutus mata rantai Covid-19.
"Ini bertolak belakang dengan kebijakan pemerintah dalam memutus penyebaran Covid-19, mengingat kewenangan kedatangan TKA berada di pusat," kata Bambang melalui keterangan tertulis, Kamis (30/4/2020).
Selain itu, ia meyakini kedatangan 500 TKA dari China itu juga akan menimbulkan keresahan masyarakat.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | france24.com |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar