Ketika sistem kekebalan tubuh mendeteksi adanya penyerang seperti SARS-CoV-2, ia memicu serangkaian respons untuk menahan dan membasmi infeksi.
Salah satunya, pelepasan protein pensinyalan kecil yang disebut sitokin, yang biasanya menyebabkan peradangan.
Dalam kebanyakan kasus, respons imun bekerja dengan cara memadamkan infeksi dan respons peradangan tidak bekerja.
Namun, terkadang sistem kekebalan tubuh secara keliru menjadi berlebihan dan tetap aktif lama setelah virus tak lagi menjadi ancaman.
2. Alasan kondisi kesehatan menurun
Sangat sulit untuk mengetahui sejauh mana sistem imun seseorang menyebabkan kerusakan dalam kasus Covid-19.
Baca Juga: Covid-19 Bikin Stres, Pria Ini Sampai Nekat 'Lempar' Istrinya Dari Lantai 7 Apartemen
"Sistem imun pada kebanyakan orang memiliki peran yang sangat bermanfaat," kata Dr Julian Elliot, Direktur Klinis Satuan Tugas Covid-19 di Australia.
Orang yang mengalami penyakit Covid-19 yang lebih serius biasanya memiliki tanda-tanda peningkatan peradangan, terutama di paru-paru.
"Biasanya orang merasa normal saja, padahal sebenarnya sudah menderita radang paru-paru dengan tingkat oksigen yang cukup rendah," kata Dr Elliot.
Pneumonia merupakan infeksi paru-paru di mana kantung udara meradang dan dapat terisi oleh cairan.
Baca Juga: Anak Sudah Belajar Puasa, Perlukah Pemberian Suplemen di Kala Sahur?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar