Sedangkan, virus Covid-19 ada potensi peyebaran lewat udara jika droplets atau cairan tubuh penderita keluar seperti saat bersin atau batuk.
Cerita lain dibagikan netizen bernama zeynep tufekci @zeynep
Amazing study, supporting droplet (rather than aerosol) as key means of transmission. One asymptomatic person infected 10 (out of 91) at restaurant—but *only* if they were in direct line of air pushed by the A/C. (Aerosol would have infected others, too). https://t.co/j8VXjnWtlN pic.twitter.com/w8yNENCT6M
— zeynep tufekci (@zeynep) April 18, 2020
Gambar di atas merupakan kajian yang dilakukan oleh ilmuwan di Tiongkok ketika mempelajari sebuah kasus penyebaran virus Covid-19 di sebuah restoran.
Jadi, sebuah keluarga dari Wuhan pergi ke Guangzhou dan singgah di sebuah restoran untuk makan. Kurang dari dua minggu kemudian, 9 orang lainnya telah terinfeksi virus Covid-19.
Setelah ditelusuri kembali, mereka semua pernah berada di restoran yang sama. Namun yang bikin heran adalah beberapa orang yang terinfeksi, duduk di kursi yang terletak lebih dari 5 meter dari orang sakit itu.
Para ilmuwan kemudian menyatakan bahwa sirkulasi udara yang buruk di ruangan tertutup, ditambah dengan hembusan angin dari AC atau kipas, telah membantu virus untuk menyebar lebih jauh dari 2 meter.
Virus Covid-19 yang terkandung dalam droplets terbawa menyebar ke meja lain dan menginfeksi banyak orang.
Baca Juga: Siapa Sangka, Empat Jenis Racun Bisa Jadi Obat Jantung dan Kanker
Baca Juga: Salah Pakai Celana Dalam Bisa Sebabkan Kanker? Ini Faktanya
Studi itu kini telah menjadi referensi banyak negara ketika berencana untuk mengizinkan kembali restoran untuk melayani pelanggan untuk makan di dalam. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Line Today |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar