Tak lama setelahnya, dokter di rumah sakit Queens bekerja untuk memecah gumpalan darah yang menghalangi arteri ke otak Sharma. Tetapi para dokter terlihat kebingungan.
Pasalnya, Sharma terlalu muda untuk terserang stroke.
Bahkan, Sharma diketahui berolahraga setiap hari dan tidak menderita diabetes, tekanan darah tinggi atau jenis kondisi medis yang dapat menyebabkan stroke pada orang dewasa muda, yang jarang terjadi.
Baca Juga: Beredar Foto Rontgen Paru-paru Pasien Anak yang Penuh Cairan Karena Covid-19
Sesampainya di Rumah Sakit Jamaika pada 1 April, Sharma belum pernah dites untuk infeksi virus corona. Tapi dia tahu dia beresiko.
Sharma diketahui telah menghabiskan waktu berminggu-minggu mengantarkan pasien tua yang sakit dari panti jompo ke rumah sakit di Brooklyn dan Queens pada bulan Februari dan Maret menggunakan ambulans.
Baca Juga: Virus Corona Memang Bukan Main, Selain Menginfeksi Paru-paru, Ginjal dan Hati Juga Diserang
Pada pertengahan Maret, Sharma menderita batuk kering. Dia pergi ke klinik perawatan darurat, di mana dia diberitahu bahwa itu keluar dari tes, tetapi dia harus tinggal di rumah karena dia mungkin terinfeksi.
Di rumah sakit, dokter ruang gawat darurat mengambil langkah agresif untuk mengembalikan suplai darah ke sisi kiri otaknya.
Source | : | nytimes.com |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar