Baca Juga: 2 Diagnosa Dokter Tidak Ada Kecurigaan Infeksi Corona, Berujung Meninggal Dinyatakan Covid-19
Kemudian, pada 15 April, ada beberapa gerakan di sisi kiri tubuh Ravi, sisi yang tidak terkena stroke. Demamnya pun menurun. Staf menurunkan pengaturan ventilator, dan dia menerimanya.
Pada 18 April, Ravi bernafas dengan sendirinya. Demamnya telah hilang, dan tekanan darah serta detak jantungnya telah stabil. Keesokan harinya, dia bangun, diangkat dari ventilator dan mulai bernapas sendiri.
Baca Juga: Ditemukan, Alasan Lebih Banyak Pria Korban Covid-19 yang Meninggal Dibanding Wanita
Dia masih tidak bisa berbicara dan tidak tahu apa yang terjadi padanya, tetapi seorang perawat mengangkat teleponnya sehingga keluarga bisa melihatnya melalui panggilan video.
"Kita tidak bisa berhenti menangis," kata Yamin.
“Kami baru saja berkata:‘ Ya ampun, Ravi, kami mencintaimu. Ini adalah air mata bahagia." tambahnya.
Kemajuan berlanjut dalam langkah kecil, perlahan dia mulai berjalan menggunakan alat bantu jalan untuk dukungan.
Source | : | nytimes.com |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar