Selain itu, banyak orang jadi sulit mengingat-ingat hal remeh temeh seperti lupa hari dan tanggal, "ini hari apa".
Para ahli menyebutkan, kondisi ini terkait dampak pandemi pada kesehatan kognitif.
"Pandemi menyebabkan kombinasi antara perubahan lingkungan, hilangnya jangkar sosial, dan stres kognitif yang meningkat," jelas Elissa Epel, profesor psikiatri dari University of California AS.
Baca Juga: Berdamai Dengan Virus Corona Ramai Didengungkan di Indonesia, WHO Ingatkan Bahaya Herd Immunity
Stres pandemi bisa menyebabkan berbagai dampak termasuk disorientasi hari karena beberapa hal. Berikut penjelasannya.
Hilangnya rutinitas
Tubuh kita bergantung pada isyarat fisik, sosial, dan lingkungan seperti dari sinar matahari untuk mengatur ritme sirkadian.
Isyarat tersebut tanpa disadari membentuk rutinitas sehari-hari, seperti makan, tidur, liburan, sampai ibadah mingguan untuk menandai suatu hari.
Bagi orang yang tinggal di rumah selama beberapa bulan atau berubahnya pola kehidupan setelah pandemi, sejumlah rutinitas harian dan mingguan jadi hilang.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar