2. Keteraturan
Selama berpuasa,pasien-pasien ini pasti makan lebih teratur karena hanya dua kali dengan waktu yang lebih kurang sama setiap harinya selama puasa Ramadan,yaitu saat sahur dan berbuka. Keteraturan inilah yang bisa membuat pasien dengan sakit maag tersebut sembuh.
Asal tahu saja, pasien sakit maag yang sebagian besar adalah sakit maag fungsional, yaitu dimana jika dilakukan evaluasi tidak ditemukan kelainan.
Pasien dengan maag fungsional biasanya dengan berpuasa keluhan sakit maagnya berkurang dan merasa lebih sehat pada saat berpuasa.
Hal ini terjadi karena keluhan sakit maag yang timbul pada pasien akibat ketidakteraturan makan, konsumsi makanan camilan,seperti makanan yang berlemak, asam, dan pedas sepanjang hari, konsumsi minuman bersoda dan minum kopi,merokok dan juga faktor stres.
3. Pengendalian diri
Pengendalian diri merupakan hal penting agar kita tetap sehat. Jiwa yang sehat kunci agar kita tetap sehat. Berbagai macam sakit fisik terjadi karena jiwa yang terganggu. Kita mengenal penyakit psikosomatik.
“Pasien yang cemas cenderung asam lambungnya tinggi, dan akhirnya maagnya dapat terganggu. Pasien dengan hipertensi TD akan naik jika emosinya terganggu.
Baca Juga: Viral, Eksperimen Sosial Tunjukkan Bagaimana Virus Corona Menyebar di Restoran
Pasien Asma bisa kambuh karena sedang dalam keadaan stres. Jantung berdebar-debar, tangan berkeringat, pegal-pegal ditengkuk bisa berhubungan dengan faktor psikis,” paparnya.
Source | : | kompas health,detik.com,fimela.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar