GridHEALTH.id – Tegal menjadi satu-satunya daerah di Jawa Tengah dengan nol kasus positif Covid-19. Dengan demikian dapat dinyatakan Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tegal berhasil.
"Dari satu orang yang positif covid-19, saat ini sudah sembuh sehingga Kota Tegal saat ini nol kasus positif. Untuk kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDp), grafiknya juga terus melandai," kata Wakil Wali Kota Tegal, M Jumadi dalam laporannya di hadapan Gubernur Jateng , Ganjar Pranowo, dikutip dari Tribun News (21/05/20)/
Jumadi menambahkan, penerapan PSBB pada 23 April 2020 hingga 23 Mei 2020, sudah berhasil mendisiplinkan warganya dengan standar protokol kesehatan yang ketat.
Meski awal penerapan banyak protes dan pelanggaran, namun saat ini masyarakat sudah patuh dan melaksanakan dengan baik aturan yang berlaku.
"Dengan rendahnya angka penularan, maka aktivitas keagamaan di tempat ibadah di beberapa titik masih berjalan normal. Kami akan terus berupaya agar penerapan PSBB ini bisa optimal," jelasnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi capaian dari penerapan PSBB di Kota Tegal. Ia berharap, capaian itu bisa tetap dijaga dengan baik.
Baca Juga: Tegal Terapkan Lokal Lockdown, WHO; Perlu Diikuti Intervensi Kesehatan yang Ketat
Baca Juga: Ma'ruf Amin : Pemerintah Minta Maaf Belum Bisa Hilangkan Covid-19
"Hari ini Kota Tegal yang positif covid nol, jadi sebenarnya Kota Tegal bisa disebut kembali hijau. Memang awalnya banyak orang protes dan marah-marah, tapi sekarang kita mendapat hasil yang bagus," ucapnya.
Meski begitu, Pemkot Tegal lanjut Ganjar harus tetap hati-hati karena pandemi ini belum selesai, sehingga semua harus menjaga agar yang hijau ini tetap bertahan dan ekonomi bisa kembali bergerak
Untuk itu, sebelum memutuskan untuk melakukan relaksasi, Ganjar wanti-wanti betul kepada Pemkot Tegal untuk benar-benar memberlakukan protokol kesehatan. Jarak diatur, wajib pakai masker dan kalau melanggar harus ditindak secara hukum.
Ganjar mengingatkan agar Pemkot dan warga Kota Tegal tetap waspada covid 19, sebab daerah tetangga Kota Tegal, seperti Brebes, Kabupaten Tegal dan Pemalang merupakan zona merah Covid 19.
"Kekhawatiran kita adalah jika ada interaksi masif antar masyarakat diwilayah Pantura barat. Harus dijaga dengan baik, saya minta pada warga Tegal, tolong kalau tidak penting jangan keluar rumah, kalau terpaksa harus pakai masker dan tetap jaga jarak," tegasnya.
Menghadapi interaksi warga Kota Tegal dan dengan masyarakat wilayah zona merah yang mengepung di daerah sekitar, Ganjar menyarankan pemkot untuk membentuk tim khusus. Tim itu ditugaskan untuk mencari klaster baru penyebaran covid-19, yakni klaster ijtima ulama Gowa.
Baca Juga: Kasus Corona Pecah Rekor di RI, Epidemiolog Ingatkan Siap-siap Puncak Tertinggi Belum Muncul
"Saya minta dibuat tim khusus untuk mencari mereka-mereka yang kemarin mengikuti ijtima ulama di Gowa. Cari mereka ada di mana saja, karena sampai saat ini masih banyak yang belum melapor," katanya.
Ganjar khawatir akan terjadi outbreaks baru dari klaster ijtima ulama Gowa. Kekhawatiran itu sebenarnya mulai muncul, dengan adanya 16 alumni ijtima ulama Gowa di Brebes yang positif Covid-19.
"Tolong teman-teman dari Gowa untuk melapor. Jangan takut, tidak akan kami marahi, justru akan kami bantu treatment agar kalau positif tidak menulari keluarga atau lainnya. Dengan melapor saja, itu sudah sangat membantu kami," pinta Ganjar.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Pikiran Rakyat,Tribun News |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar