GridHEALTH.id - Disanjung Sebagai Garda Terdepan Penanganan Covid-19, 109 Tenaga Kesehatan di RSUD SumSel Selalu Mangkir Tugas dan Dipecat Jelang Lebaran.
Ya, itulah kenyataannya yang terjadi prihal tenaga kesehatan yang sekarang ini selalu disanjung dan dibela oleh masyarakat, karena dedikasinya menjadi garda terdepan penanganan Covid-19 di Indonesia dan seluruh dunia.
Baca Juga: Bukan di Wuhan juga Amerika dan Eropa, Sumber Virus Corana Ternyata di Hutan Hujan Tropis Amazon
Tapi apa mau dikata, ada saja okunum tenaga kesehatan yang bandel atau malah kebalikannya dari kebanyakan tenaga medis yang kini sedang berjibaku merawat pasien Covid-19 di berbagai rumah sakit rujukan Covid-19.
Sedihnya, oknum tenaga kesehatan tersebut, yang mangkir bertugas, ada di Indonesia, dan jumlahnya banyak, ada 109 orang tena kesehatan.
Mereka bertugas di di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Baca Juga: Masih Tidak Ada Bukti Penularan Virus Corona Bisa Lewat Kontak Permukaan, Ini Jawaban WHO
109 orang tenaga medis tersebut dipecat ini karena mangkir dari tugasnya saat pandemi Covid-19.
Karenanya mereka semua dipecat dengan tidak hormat.
Bahkan Surat Keputusan Bupati Ogan Ilir Nomor 191/KEP/RSUD/2020, tentang Pemberhentian Dengan Tidak Hormat Tenaga Honorer Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ogan Ilir itu telah beredar di dunia maya.
Baca Juga: 3 Kriteria Penumpang yang Diizinkan Naik Kereta Api Selama Pandemi Covid-19
Baca Juga: Hukum dalam Islam Kegiatan Donor Darah Saat Puasa di Bulan Ramadan
Surat yang ditandatangani langsung oleh Bupati Ilyas Panji Alam itu menuliskan, para tenaga honorer tersebut telah meninggalkan tugas selama lima hari berturut-turut saat negara membutuhkan tenaga mereka guna menghadapi wabah Covid-19, di Ogan Ilir.
Direktur RSUD Ogan Ilir, dr. Roretta Arta Guna Riama membenarkan adanya pemecatan tersebut.
Ia mengatakan, pemecatan mereka lantaran tidak pernah masuk bertugas.
"Tidak masuk kerja, dari hari Jumat (15 Mei 2020) sampai Selasa. Padahal sudah sempat kita beri surat panggilan," ujarnya saat dikonfirmasi via telfon seluler, Kamis (21/5/2020).
Ia menampik jika pemecatan tersebut lantaran adanya ribut-ribut mereka soal hak-hak yang dinilai tak dipenuhi oleh Manajemen RSUD Ogan Ilir.
Baca Juga: Agar Terhindar Dari Komplikasi, Ikuti 5 Tips Puasa Penderita Diabetes
Baca Juga: Susu Penting Saat Puasa, Khususnya untuk Berbuka, Tapi Bukan dengan yang Manis
Sebab, pihaknya menilai jika hak mereka tersebut sedianya telah dipenuhi saat mereka bertugas.
"Yang dituntut mereka kan tidak ada, sudah ada semua. Mereka itu tidak mau melayani pasien Covid-19. Jadi mereka beralaskan tidak ada APD, tidak ada rumah singgah, padahal ada semua itu," ungkapnya.
Karena itu, dirinya menyayangkan kejadian tersebut.
Apalagi di tengah kondisi Wabah Covid-19 ini, tentu membutuhkan perhatian ekstra dari petugas kesehatan.
"Kita kan lagi perang, menghadapi Covid-19 ini. Malah tidak masuk kerja, gimana.
Baca Juga: Jangan Sekali-kali Membawa dan Menyimpan Hand Sanitizer di Dalam Mobil
Ya menyalahi aturan lah, tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawab," ucapnya.
Sempat mengeluhkan fasilitas rumah sakit
Sebelumnya, para tenaga kesehatan tersebut mengeluhkan fasilitas yang diberikan kepada mereka.
Mulai dari SK Tugas yang tidak jelas, insentif, APD yang dianggap tidak layak sampai ke rumah singgah.
Roretta mengaku, semua itu sudah dipenuhi oleh manajemen.
Namun karena mereka masih mangkir alias tidak bertugas, maka mereka pun dipecat.
"Bukan keputusan saya, jangan salah karena SK mereka SK bupati."
"Jadi yang berhak memecat ya Bupati, bukan saya. Kalau SK saya beda lah, ini SK Bupati," tegasnya.
Meskipun akhirnya kejadian tersebut tenaga kesehatan di RSUD Ogan Ilir berkurang, namun mereka belum mempertimbangkan adanya perekrutan tenaga kesehatan baru.
Pihaknya menilai, jumlah tenaga kesehatan RSUD Ogan Ilir saat ini masih mencukupi untuk menangani pasien.
"Sementara lihat kondisi dulu, mana yang jadi prioritas. Karena kita masih punya honor banyak.
Baca Juga: 4 Kebiasaan karena Dipaksa Selama PSBB Membuahkan Budaya Baru di Masyarakat Indonesia
PNS kita kinerjanya bagus. TKS kami banyak, malah overload. Jumlah seluruhnya hampir 400-an," ungkapnya.
Ia pun juga mengaku jika siap dievaluasi.
Sebab, ia ditugaskan oleh Bupati Ogan Ilir untuk menangani RSUD Ogan Ilir.
"Yang boleh mengevaluasi kami Bupati, karena kita di bawah Bupati. Kami siap kok dievaluasi. Kinerja kami tau kan bapak bupati," jelasnya.(*)
#brantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini pernah tayang di Fame.grid.id dengan judul "Kabar Buruk Menjelang Lebaran, Ratusan Tenaga Medis Dipecat dari Rumah Sakit di Tengah Pandemi Corona"
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar