GridHEALTH.id - Kisruh antara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kini menemui babak baru.
Usai menuduh bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terkesan lelet dalam menangani kasus Covid-19 yang menewaskan 2 orang pegawai pabrik rokok Sampoerna, belum lama ini, Khofifah kembali gontok-gontokan dengan Risma masalah mobil PCR bantuan.
Baca Juga: Sempat Buat Risma Marah-marah, Ini Tanggapan Khofifah Terkait Polemik Mobil PCR
Risma mengaku kecewa lantaran dua mobil PCR bantuan BNPB yang dimintanya malah dibawa ke Tulungagung dan Lamongan.
Sementara pada Kamis (28/5/2020) lalu, Khofifah mengaku bahwa dua mobil PCR bantuan dari BNPB tersebut diperuntukkan untuk Pemprov Jawa Timur, sedangkan mobil PCR untuk Pemkot Surabaya berasal dari BIN.
Baca Juga: Reaksi Warganet Usai Mengetahui Dwi Sasono Ditangkap 'Gak Kaget Sih, Penampilannya aja Gitu'
Namun di tengah polemik yang memanas tersebut, baru-baru ini Wali Kota Risma mengumumkan akan mundur dari jabatannya.
Tak hanya itu, Wali Kota Risma pun berpamitan pada warga Surabaya dalam Perayaan Hari Jadi ke-727 Kota Surabaya, di Balai Kota Surabaya, Minggu (31/5/2020).
"Ini mungkin perayaan Hari Jadi Kota Surabaya yang terakhir bagi saya, karena tahun depan saya harus meninggalkan balai kota. Karena itu saya mohon maaf kalau mungkin ada perkataan dan perilaku saya yang kurang berkenan di hati teman-teman sekalian," tutur Risma, dikutip Kompas.com.
Risma mengatakan, sebuah kota atau daerah itu bisa dikatakan berhasil atau tidak, tergantung pada jajaran pemerintahannya.
Baca Juga: Setahun Kepergian Ani Yudhoyono, AHY Sambangi Pusara Sang Ibunda Tercinta di TMP Kalibata
Tidak mungkin kota itu langsung serta merta berhasil tanpa ada upaya dan desain dari pengelola kotanya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh jajaran Pemkot Surabaya untuk selalu bergerak, berpikir, dan jangan berhenti memajukan pembangunan Kota Surabaya.
Sebab, hal itu akan sangat berpengaruh pada masa depan anak cucu warga Surabaya.
Ia berharap anak cucu Surabaya kelak, tidak hanya menjadi penonton di kotanya sendiri.
Baca Juga: Sempat Sutradarai Film Bertema Narkoba, Dwi Sasono Ditangkap Akibat Dugaan Kepemilikan Ganja
"Saya minta tolong yang ada di Pemkot Surabaya untuk terus bergerak, berpikir dan berpikir terus jangan sampai berhenti. Ayo kita terus majukan kota tercinta ini. Kalau kota ini maju, maka anak cucu kita akan survive di kotanya sendiri," tutur Risma.
Menurutnya, maju itu bukan hanya kotanya terbebas dari banjir dan indah, tapi maju itu manusianya juga harus diajak untuk seiring dengan pembangunan kotanya.
Risma berkali-kali mengajak warga terus bergerak dan melangkah memajukan Kota Surabaya. (*)
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar