Selain itu, para kritikus juga khawatir standar yang sudah lama dimiliki bahkan jurnal-jurnal yang paling cerdas sekalipun terkikis, ketika mereka menghadapi tekanan untuk memeriksa dokter hewan secara cepat dan menyebarluaskan laporan-laporan ilmiah baru.
"Sekarang jelas bagi saya, harapan saya untuk berkontribusi pada penelitian ini selama waktu yang sangat dibutuhkan, saya tidak memberikan waktu yang cukup untuk memastikan bahwa sumber data sesuai untuk penggunaan ini," kata Dr. Mandeep Mehra, penulis utama dua studi tersebut, dalam sebuah pernyataan kepada The New York Times, dikutip Times of India, Minggu 7 Juni 2020.
Baca Juga: 7 Cara Praktis dan Hemat Ini Untuk Menangkal Keriput di Wajah
Baca Juga: Ini Akibatnya Kalau Membiarkan Gigi Berlubang Tak Segera Diobati
Baca Juga: Nyeri Punggung Saat Hamil? Mungkin Akibat Posisi Tidur Tidak Tepat
Baca Juga: Minum Obat Tanpa Air Seperti Pil, Benarkah Mengganggu Efektivitasnya?
"Untuk itu, dan untuk semua gangguan, baik secara langsung maupun tidak langsung, saya benar-benar minta maaf," lanjut dia.
Diketahui, makalah tentang klorokuin dan hidroklorokuin, muncul pada akhir Mei 2020 lalu di The Lancet. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | New York Times,WHO,liputan 6,Times of India |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar