Masker kain yang non medis juga harus diperhatikan kemudahan untuk bernapasnya karena banyaknya jenis kain yang tersedia.
WHO mencatat bahwa kemampuan bernapas di seluruh masker kain harus di bawah 49 Pa / cm2 untuk masker medis. Tetapi, untuk masker non-medis, perbedaan tekanan yang dapat diterima harus di bawah 100 Pa.
WHO juga menghitung faktor kualitas filter, dijuluki "Q," yang merupakan fungsi filtrasi dan breathability, dengan nilai yang lebih tinggi menunjukkan efisiensi keseluruhan yang lebih baik.
Minimal untuk masker kain buatan sendiri adalah Q3, menurut konsensus para ahli WHO. Itupun WHO menekankan bahwa masker ini hanya untuk pengendalian sumber, bukan perlindungan pribadi.
Artinya, mereka dapat membantu mencegah orang yang memakai masker tidak menyebarkan virus, tetapi bukan berarti terhindar dari virus.
Karena itu, penting bahwa mengenakan masker harus selalu disertai dengan seringnya mencuci tangan dan menjaga jarak.
Baca Juga: Gemar Minum Kopi Benarkah Membahayakan Ginjal, Ini Faktanya
Baca Juga: Ahli Epidemiologi Bilang Indonesia Gamang Hadapi Pandemik Covid-19
"Bukti yang kami miliki melalui penelitian ini adalah bahwa, dengan tiga lapisan dan dalam kombinasi itu, bahwa masker kain benar-benar dapat memberikan penghalang mekanistik.
Jika seseorang terinfeksi Covid-19, itu bisa mencegah tetesan droplet melewatinya dan menginfeksi orang lain," kata Van Kerkhove.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Reuters,WHO,CNBC Indonesia |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar