GridHEALTH.id - Ketahui Secepatnya Tanda Hamil Muda, Ibu di Bawah 21 Tahun Risikonya Efek Domino
Tanda hamil muda yang tak disadari adalah kram perut, payudara nyeri.
Jika terjadi di usia muda, efekenya besar bagi kesehatan perempuan dan bayinya.
Kenapa? Karena hamil di usia muda, di bawah usia 21 tahun, dampak kesehatan untuk perempuan tak hanya saat ini tapi berlanjut untuk kehamilan berikutnya juga kesehatan perempuan kedepannya.
Begitu pula bagi bayi, besar kemungkinan bayi yang dikandungnya akan mengalami hal-hal yang tidak diharapkkan oleh orangtua, juga dokter.
Nah, sebelum membahas lebih jauh, mari kita kita ketahui terlebih dahulu tanda hamil muda pada semua usia.
Memang, tanda-tanda hamil muda terkadang sulit dideteksi secara kasat mata.
Lalu, apa ya yang bisa jadi patokan untuk mengenali tanda-tanda saat hamil muda?
Pada dasarnya tanda hamil muda persis dengan tanda pra menstruasi.
Namun hal itu terkadang membuat salah paham apakah yang dirasakan ibu saat itu sedang hamil muda atau akan haid.
Dokter spesialis kandungan, Patricia Yost, MD menjelaskan secara rinci mengenai tanda-tanda hamil muda yang kerap tak disadari, yaitu;
- Perut sedikit kram
- Payudara neyeri
Baca Juga: Imbas Covid-19, Ribuan Anak Idap Sindrom Langka hingga Organ Vital Alami Peradangan
Dua hal itu jadi sebagian kecil tanda-tanda umum hamil muda.
Saat hormon kehamilan mengalami peningkatan maka Moms akan mengalami perubahan psikis maupun fisik.
Seperti diketahui, banyak masyarakat awam berpatokan kalau tanda-tanda hamil identik dengan ukuran perut yang berubah.
Tak perlu khawatir, ukuran perut ibu hamil berubah sesuai dengan tinggi hingga berat badan.
Baca Juga: Bahaya Cerewet Seorang Istri, Bikin Seorang Suami Nekat Rampok Bank Agar Bisa Dipenjara
Perut perempuan akan semakin terlihat membuncit sesuai dengan ukuran janin dan semakin jelas usai masuk kehamilan minggu ke-13.
Dokter Patricia Yost juga menjelaskan beberapa tanda-tanda hamil muda pada perut.
Tak hanya soal ukuran saja yang bakal berubah.
Dijelaskan bahwa perut akan merasakan sensasi kurang nyaman.
Mulai dari ingin muntah tapi sulit mengeluarkannya.
Ibu pun akan merasakan perut kembung.
Hal itu disebabkan karena selama hamil hormon progesteron meningkat dan menyebabkan sistem pencernaan melambat.
Akibatnya, Moms akan mengalami kesulitan buang air besar.
Sementara itu perut kram bisa disebabkan lantaran rahim yang melebar.
Rahim yang melebar berfungsi untuk menyiapkan tempat bagi pertumbuhan bayi.
Nah, dengan begitu tidak perlu panik ya untuk mendeteksi tanda-tanda hamil muda pada perut.
Sebab, tak hanya ukuran perut yang kian membuncit tapi juga sensasi yang dirasakan pada rahim yang memengaruhi perut.
Baca Juga: Dukungan Penyintas Pada Pasien Kanker Payudara Bantu Proses Penyembuhan
Bahaya Hamil Usia Muda
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 hamil di usia remaja merupakan salah satu penyebab kematian Ibu.
Kehamilan di usia dini juga sebagian besar tidak diinginkan atau yang biasa disebut "kecelakaan".
Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Nurdadi Saleh mengatakan, melansir Nakita.id (31 Juli 2015), waktu yang paling tepat bagi wanita untuk hamil yaitu, pada usia 25-35 tahun.
Kehamilan yang terjadi pada usia sebelum 21 tahun dan sesudah 40 tahun beresiko tinggi bagi kesehatan. Risikonya bisa berefek domino. Untuk kesehatan si ibu sendiri saat ini dan yang akan datang, hingga untuk si bayi yang dikandungnya.
Baca Juga: PPDB Jalur Zonasi 2020 Bikin Siswa Stres, Komnas PA; Ada yang Coba Bunuh Diri
Kenapa? akan banyak kelainan yang bisa terjadi, baik pada ibu maupun pada janin karena fisik dari si ibu belum sempurna, apalagi kalau masih remaja.
Ingat, semakin muda usia si ibu menjalani kehamilan, risiko kehamilan akan semakin tinggi.
Nurdadi menjelaskan, pada remaja pertumbuhan bagian panggulnya belum sempurna. Jika hamil usia dini, maka berisiko akan mengalami kelainan panggul.
Baca Juga: UNICEF: Anak Indonesia Kekurangan Gizi Meningkat Akibat Pandemi Covid-19
Baca Juga: Setelah Aksi Sujudnya di Kaki Dokter Viral, Kini Bantuan APD Risma Ditolak RSUD dr Soetomo, Kenapa?
Akibat panggul yang belum berkembang sempurna itu pun menyebabkan proses kelahiran bayi harus dengan operasi caesar.
Tak hanya itu, wanita yang hamil di usia dini juga sangat berisiko mengalami preeklampsia atau tekanan darah tinggi.
Karenanya, tingginya angka kematian ibu pun banyak disebabkan oleh kasus tersebut.
Tak hanya pada ibu, perkembangan janin juga bisa tidak berkembang dengan sempurna. Bahkan, seringkali mereka yang hamil usia dini melahirkan anak prematur maupun memiliki kelainan bawaan.
Baca Juga: Bukan Menu Utama bagi Anak, Susu Kental Manis Bisa Jadi Penyebab Stunting Anak Indonesia
Hal ini disebabkan oleh indung telur yang belum sempurna. Sel telur belum sempurna akibatnya sering timbul kelainan kromosom pada bayinya. Ini menimbulkan kelainan bawaan.
Rebutan nutrisi dengan janin pun biasanya terjadi karena usia remaja masih mengalami pertumbuhan.
Untuk itu, hamil usia dini seharusnya dihindari.(*)
Baca Juga: Oleh-oleh Khas Kota Hujan Bogor ini Baik Untuk Penderita Diabetes, Kaya Gizi Stabilkan Gula Darah
#berantasstunting
#HadapiCorona
Source | : | babycenter.co.uk |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar