GridHEALTH.id - Dari berbagai rentang usia, angka penderita kanker payudara di Indonesia cukup tinggi bila dibanding jenis kanker lainnya.
Temuan Kemenkes dari riset dengan sample 38,749 perempuan pada tahun 2018 mengindikasikan bahwa hanya sekitar 46% yang memiliki kesadaran dan keinginan melakukan pemeriksaan dini secara mandiri.
Selanjutnya hanya 4% yang mendatangi penyedia layanan kesehatan atau dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Keadaan ini cukup memprihatinkan dikarenakan jenis kanker payudara sangat bisa dideteksi sedini mungkin bila terdapat gejala kanker payudara yang ditemukan pada stadium awal dan dilakukan pengobatan yang cepat dan tepat akan memberikan kesembuhan yang tinggi.
Dr.dr. Nadia Mulansari, SpPD-KHOM (Konsultan Hematologi-Onkologi Medik) menjelaskan dalam program edukasi bertajuk “Memilih terapi Kanker Payudara Sesuai Stadiumnya”, kanker payudara adalah kondisi dimana terdapat perkembangan sel yang berlebihan, dari yang awalnya normal menjadi tidak normal dimana sel membelah secara cepat dan berkali-kali dan kemudian membentuk benjolan di area payudara.
Baca Juga: Kandungan Oleocanthal Dalam Minyak Zaitun Dipercaya Ampuh Membunuh Sel Kanker Payudara
“Perlu diingat bahwa tidak semua benjolan yang muncul bersifat kanker, namun sebaiknya jangan diremehkan dan penting untuk segera ditangani secara tepat oleh tenaga medis.
Itu sebabnya, sangat penting melakukan pemeriksaan atau screening secara berkala, agar kanker dapat terdeteksi sedari awal.
“Apabila terdapat benjolan di area sekitar payudara, segeralah konsultasi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut guna mengetahui apakah benjolan bersifat jinak atau tidak, dan mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat,” ujar Dr. Nadia.
Upaya pencegahan dan deteksi dini akan lebih mudah dilakukan ketika faktor risiko dan gejala kanker sudah dikenali.
Kebiasaan hidup sehat berperan penting baik pasien maupun keluarga, dengan menghentikan kebiasaan merokok, melakukan diet seimbang dengan selalu mengkonsumsi makanan sehat dan perbanyak buah dan sayur.
Rutin berolahraga agar berat badan tidak berlebihan atau obesitas, sambil tetap mengikuti dan menerapkan proses terapi kesehatan dari dokter yang menangani.
Dr. Nadia lebih lanjut mengatakan, “Dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, kanker payudara relatif lebih mudah dideteksi dikarenakan berada di permukaan dekat kulit.
Baca Juga: Studi: Ibu Hamil Terinfeksi Virus Corona Berpotensi Alami Pneumonia
Baca Juga: Demi Cegah Komplikasi, Ini 5 Minuman Terbaik Untuk Penderita Diabetes
Sekarang ini perkembangan pengobatan kanker payudara sangat maju dan memiliki banyak pilihan medis yang lebih terbuka, dimana secara diaknostik sangat maju dan banyak pilihan pengobatan dan jalur yang bisa dicoba ke pasien”. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Siaran Pers Yayasan Kanker Indonesia |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar