GridHEALTH.id - Masker kini menjadi salah satu barang wajib harus dikenakan setiap orang selama pandemi corona.
Seperti diketahui, masker dapat mencegah seseorang terkena beragam polutan bahkan mencegah penularan virus corona melalui droplets (bersin/air liur).
Bahkan kini, jika seseorang berani ke luar rumah tanpa memakai masker, pemerintah tak tanggung-tanggung akan memberikan sanksi kerja sosial.
Namun tahukah, bukan hanya sanksi kerja sosial saja, sekarang warga yang masih berkeliaran ke luar rumah tanpa memakai masker akan diberikan hukuman unik.
Kota Surabaya kabarnya menerapkan aturan baru bagi para warganya yang tidak mematuhi protokol kesehatan memakai masker saat ke luar rumah akan diganjar merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) seharian.
Melansir laman resmi Pemerintah Kota Surabaya, Kepala Satpol PP Surabaya, Eddy Christijanto, untuk menegakkan Peraturan Wali Kota Nomor 28 Tahun 2020 selalu melakukan razia gabungan.
Razia ini dilakukan untuk melihat seberapa pedulikah warga Surabaya dalam mematuhi protokol kesehatan selama pandemi corona.
Hingga Selasa (30/6/2020) kemarin, ada 25 orang yang berkeliaran tanpa memakai masker.
Para pelanggar aturan ini kemudian dikirim ke (lingkungan pondok sosial (Liponsos) untuk membantu membersihkan sampah.
Setelah itu, mereka juga dihukum membantu petugas Liponsos Keputih memberikan sarapan pagi kepada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Baca Juga: Angka Penularan Covid-19 Masih Tinggi, PSBB Transisi Jakarta Diperpanjang hingga 16 Juli 2020
Setelah itu mereka membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya tidak menegakkan protokol kesehatan baru diperbolehkan pulang.
Sementara itu, ahli kesehatan jiwa Dharmawan Ardi Purnama mendukung langkah Pemerintah Kota Surabaya menghukum warga yang tak memakai masker dengan sanksi tersebut.
Menurutnya, hukuman itu bisa melawan stigma yang selama ini melekat pada ODGJ. Masyarakat justru memiliki pengalaman berinteraksi langsung dengan mereka.
Baca Juga: Kasus Positif Covid Justru Meningkat Saat New Normal, Pemerintah Ungkap Penyebabnya
"Saya melihatnya justru dengan begitu mereka diajarkan punya pengalaman bahwa ODGJ itu seperti apa," kata Dharmawan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/6/2020).
"Karena kalau tidak pernah bersentuhan dengan ODGJ orang itu berpikir bahwa ODGJ menakutkan," tambah dia.
Dia menuturkan, selama ini banyak orang berpikir bahwa ODGJ tidak bisa disembuhkan.
Baca Juga: Imbas Covid-19, Ribuan Anak Idap Sindrom Langka hingga Organ Vital Alami Peradangan
Bahkan, tak jarang mereka dianggap sebagai sampah masyarakat.
Jadi, masih mau berkeliaran ke luar rumah tanpa pakai masker? (*)
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,surabaya.go.id |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar