"Ini jelas tidak sebanding. Jumlah pasien di sini dengan kami. Selama 24 jam full saya standby terus. Saya memang mengajukan diri, tapi tidak berpikir kalau sampai sendiri begini," kata Sugih.
Selama menangani pasien Covid-19, Sugih mengaku menemui pasien dengan keluh kesahnya sendiri.
Meski umumnya menangani pasien Covid-19 yang berstatus orang tanpa gejala (OTG), tetapi kebanyakan pasien merasa tidak nyaman.
Baca Juga: Kapolri Cabut Larangan Berkerumun, Unjuk Rasa Diperbolehkan Asal dengan Satu Syarat
Dia mengatakan ada pasien yang mengalami stres saat dikarantina hingga mengalami keguguran.
Ada juga pasien yang mencoba bunuh diri. Meskipun begitu, harus tetap ia tangani.
"Semua itu harus dan mau tidak mau saya langsung tangani," ucap Sugih.
Lebih lanjut, ia mengatakan sudah menerima perpanjangan tugas sebagai penanggung jawab sebanyak tiga kali.
Baca Juga: Dampak Lockdown Covid-19, Rumah Sakit London Mengalami Lonjakan Penganiayaan Anak
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar