GridHEALTH.id - Dalam kurun waktu kurang dari sebulan atau tepatnya pada 31 Juli 2020, umat muslim akan berhadapan dengan Hari Raya Idul Adha.
Seperti halnya Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, para umat muslim akan merayakan Hari Raya Idul Adha bertepatan dengan pandemi Covid-19.
Baca Juga: Zaman Covid-19 Semua Pakai Protokol, Sudah Terbit Protokol Idul Adha hingga Hewan Qurban
Dilansir dari Muslimaid, Hari Raya Idul Adha hadir untuk memperingati pengabdian Nabi Ibrahim kepada Allah SWT dan kesiapannya untuk mengorbankan putranya, Ismail.
Pada titik pengorbanan, Allah SWT menggantikan Ismail dengan seekor domba jantan, yang akan disembelih sebagai ganti putranya.
Perintah dari Allah SWT ini merupakan ujian atas kesediaan dan komitmen Nabi Ibrahim untuk mematuhi perintah Tuhannya, tanpa pertanyaan. Karena itu, Hari Raya Idul Adha berarti hari pengorbanan.
Hari Raya Idul Adha dapat berlangsung antara dua dan empat hari, tergantung masing-masing negara.
Tindakan Qurbani (pengorbanan) dilakukan setelah shalat Idul Adha yang dilakukan secara berjamaah di Masjid terdekat pada pagi hari.
Tindakan Qurbani terdiri dari penyembelihan hewan sebagai pengorbanan untuk menandai kesempatan ini sebagai peringatan akan pengorbanan Nabi Ibrahim untuk Allah SWT.
Hewan kurban di antaranya domba, kambing, sapi, lembu atau unta. Untuk domba atau kambing terdiri dari satu bagian Qurbani, sedangkan seekor sapi jantan, sapi, atau unta terdiri dari tujuh bagian per hewan.
Baca Juga: Pegal Jadi Tukang Jagal Hewan Kurban? 7 Makanan Ini Bisa Hilangkan Lelah dan Tingkatkan Stamina
Hewan itu harus dalam kesehatan yang baik dan di atas usia tertentu untuk disembelih, dengan cara Islam atau halal.
Dilansir dari Tribun Bali, Ustaz Agus Thoha mengatakan Idul Adha memiliki makna ibadah yang mengarah pada mendekatkan diri umat kepada Allah sebagai Tuhannya. Untuk itu, hal yang harus dilakukan adalah ketakwaan dalam menjalankan perintah.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Berapa Lama Boleh Menyimpan Daging di Kulkas?
"Orang kalau takwa, taat, maka perintah yang diperintahkan Tuhannya akan dijalankan. Nah, ibadah kurban ini salah satunya adalah ibadah yang mengarah pada pendekatan kepada Tuhan," kata Ustaz Agus Thoha, seperti dikutip dari Tribun Bali.
Bagi umat muslim, Ustaz Agus Thoha berpesan kepada umat muslim agar menjalankan ibadah Idul Adha berdasarkan ketakwaan dan keikhlasan.
"Mari kita menjalankan ibadah ini atas dasar ketakwaan dan keihklasan, karena yang sampai ke Allah bukan daging kurbannya, bukan darah kurbannya. Tapi yang sampai ke Allah adalah ketakwaan dari hamba yang menjalankan ibadah tersebut," katanya.
Baca Juga: Habis Makan Daging Kambing Tak Perlu Khawatir, Ini 11 Makanan Penurun Kolesterol
Sementara itu, dikutip dari laman resmi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Hari Raya Idul Adha dan ibadah qurban memiliki tiga makna penting sekaligus.
Pertama, makna ketakwaan manusia atas perintah Sang Khalik.
Kedua, makna sosial dimana Rasulullah melarang kaum mukmin mendekati orang-orang yang memiliki kelebihan rezeki akan tetapi tidak menunaikan perintah qurban.
Ketiga, makna kesejahteraan pequrban dapat berbagi kepada umat muslim yang membutuhkan.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #iduladha #iduladha2020 #tipsiduladha #masaksehatiduladha
Source | : | basarnas.go.id,Tribun Bali,muslimaid.org |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar