IUD adalah alat berbentuk huruf T yang dimasukkan ke dalam vagina untuk mencegah pembuahan. Sementara itu, pil KB yang memiliki tingkat efektivitas hingga 98% menjadi alat kontrasepsi ketiga yang paling populer di Indonesia (7,4%).
Anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), dr Judi Januadi Endjun SpOG (K) mengatakan, waktu yang tepat untuk menggunakan IUD adalah saat tidak hamil, setelah 40 hari melahirkan, serta saat menstruasi.
Dijelaskan dokter Judi, 40 hari setelah melahirkan bisa jadi saat yang tepat pasang IUD karena rahim telah kembali ke ukuran normal. Tidak hanya itu, dengan keadaan rahim yang telah kembali normal bisa membuat IUD dipasang dalam posisi terbaik.
Sedangkan saat menstruasi, dikatakan keadaan rahim akan sedikit terbuka karena adanya darah haid. Di keadaan rahim sedikit terbuka iulah bisa disisipkan IUD.
Ada juga rumor yang menyatakan apabila pasang IUD saat menstruasi jadi momentum paling baik, salah satunya karena tidak sakit. Menanggapi hal ini, dokter klaim bahwa sakit atau tidaknya memasang IUD adalah relatif sesuai persepsi dari wanita yang akan menggunakan.
"Tapi selama tidak menstruasi, tidak hamil, IUD juga bisa dipasang. Kalau sakit atau tidak, itu relatif," katanya seperti dikutip dari Tabloid Nakita
Baca Juga: Lagi Tren Masker Sperma Untuk Atasi Jerawat, Padahal Ini Risikonya
Baca Juga: Solo Zona Hitam Virus Corona, 25 Calon Dokter Spesialis Isolasi Diri
Dokter Judi yang juga mantan pengasuh rubrik Tanya Jawab Kebidanan dan Kandungan di Tabloid Nakita mengatakan, pengguna IUD juga harus rajin melakukan kontrol setiap enam atau satu tahun sekali. Kontrol dilakukan untuk melihat posisi IUD, apakah terjadi pergeseran atau tidak, atau bahkan lepas.
Source | : | Tabloid Nakita,nakita.grid.id,Everyday Health,BKKBN |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar