GridHEALTH.id - Ultimatum Jokowi d Istana Prihal Covid-19; Vaksin asal China Bisa Tersedia Dalam 3 bulan ke depan
Saat menerima Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran di Istana Negara, Jokowi meminta vaksin asal China tersedi dalam 3 bulan.
Hal itu diutarakan langsung oleh Presiden Joko Widodo dengan tegas.
Seperti kita ketahui bersama, pandemi Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan kasus setiap harinya.
Kondisi ini tentu berimbas pada bertambahnya jumlah korban meninggal dunia.
Kasus virus corona di Tanah Air sudah mencapai 89.869 kasus dengan jumlah orang meninggal dunia 4.320.
Kehadiran vaksin pun digadang-gadang, agar bisa segera mengontrol penularan virus corona yang mengkhawatirkan ini.
Melansir dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo meminta agar vaksin Covid-19 bisa selesai pada akhir tahun 2020.
Hal itu diutarakannya, Selasa (21/7/2020) kemarin, saat menerima Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran di Istana Negara.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo meminta agar vaksin Covid-19 asal China yang saat ini dalam tahap uji klinis bisa tersedia dalam tiga bulan ke depan.
Baca Juga: Berdalih Sang Istri Sudah Tidak Kuat Melayani, Pria di Tanjung Pinang Nekat Cabuli Anak Tirinya
Hal itu diungkap oleh Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19, yang juga Ketua Tim Riset, Prof. Dr. Kusnadi Rusmil, dr., Sp.A(K), MM.
"Arahan khusus dari Pak Presiden, usahakan vaksin corona ini cepat ada. Kalau bisa tiga bulan," ujar Kusnandi dalam jumpa pers.
Baca Juga: Heboh Media Inggris Beritakan; Alat Kelamin Pria Probolinggo Terlalu Besar Istrinya Meninggal Dunia
Namun sayang tim tidak bisa memenuhi permintaan langsung dari Presiden Jokowi tersebut.
Prof. Dr. Kusnadi Rusmil, dr., Sp.A(K), MM, mengatakan tim riset uji klinis vaksin Covid-19 bekerja dengan sangat hati-hati sehingga tidak mungkin dapat dirampungkan dalam waktu tiga bulan saja.
"Kami bilang enggak bisa tiga bulan. Karena kita harus melakukan dengan hati-hati dan dengan benar," kata Kusnandi.
Kusnandi dan tim memperkirakan kalau vaksin virus corona baru akan selesai uji klinis pada Januari 2021 mendatang.
Baca Juga: Achmad Yurianto Dicopot dari Jubir Covid-19, Penambahan Kasus Tak Lagi Disampaikan secara Gamblang
Unpad bekerjasama dengan PT Bio Farma dan Balitbang Kementerian Kesehatan dalam melakukan proses uji klinis ini.
Vaksin tersebut akan disuntikkan ke ke 1.620 sampel orang rentang usia 18-59 tahun.
Apabila uji klinis ini berhasil, maka barulah vaksin tersebut bisa diproduksi secara massal.
Kusnandi sendiri mengaku sudah meneliti vaksin lebih dari 20 tahun. Selama rentang waktu itu, ia sudah mengerjakan 32 kali uji klinis.
Baca Juga: Ini Saran Ahli Untuk Wanita Agar Miss V Tidak Rentan Terkena Infeksi
Meskipun vaksin ini memang dibutuhkan masyarakat, namun Prof. Kusnandi menegaskan pihaknya tidak akan terburu-buru dan sangat hati-hati dalam melakukan uji klinis ini.
"Karena kalau untuk uji klinis medis ada tata cara yang sudah diatur oleh WHO. Harus begini, enggak boleh dicepetin. Nanti hasilnya tidak baik dan malah vaksin ini tidak terpantau efek sampingnya dan manfaatnya," kata Prof. Dr. Kusnadi Rusmil, dr., Sp.A(K), MM.(*)
Baca Juga: Kondisi Terkini Presenter Jeremy Teti, Sudah 5 Kali Radiasi Sinar
#berentasstunting
#HadapiCorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar