GridHEALTH.id - Beberapa waktu lalu Pondok Modern Darussalam Gontor sempat digegerkan dengan ditemukannya beberapa santri yang terpapar virus corona (Covid-19).
Bahkan dengan adanya kasus virus corona ini membuat Pondok Gontor menjadi salah satu klaster di Jawa Timur.
Dimana jumlah santri yang terpapar virus corona melonjak naik hingga puluhan santri dari awalnya hanya dua orang saja.
Namun belakangan kabar baik menghampiri para santri yang terpapar tersebut, dimana mereka dikabarkan banyak yang cepat sembuh.
Hal ini terjadi lantaran para santri yang terpapar corona dalam kondisi sehat alias orang tanpa gejala (OTG).
Diketahui sejak kasus pertama positif Covid-19 ditemukan di Pondok Gontor 2, sampai saat ini sudah 85 penghuni pondok yang dinyatakan positif terpapar virus corona.
Meski begitu, jumlah penghuni pondok yang dinyatakan sembuh juga lumayan banyak yakni 51 orang.
Dengan demikian, saat ini tinggal 24 penghuni Pondok Gontor 2 yang masih menjalani isolasi di rumah sakit.
Selain itu, dilaporkan tidak ada kasus kematian dari 85 penghuni pondok yang terpapar Covid-19 tersebut.
"Anak-anak kami meskipun dikatakan positif tetapi tetap sehat tidak ada gejala apapun," kata Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2, Muhammad Hudaya, dalam siaran persnya, Sabtu (25/7/2020).
Hudaya menyampaikan hal itu saat menyambut 23 santri yang telah dipulangkan setelah dinyatakan negatif Covid-19, di Lapangan Sintesa Kampus 2, Sabtu (25/7/2020).
Baca Juga: Cara Anies Tekan Laju Covid-19 Bikin Kasus Baru di DKI Terus Meningkat
Hudaya mengungkapkan, para santri cepat sembuh lantaran tidak ditemukan gejala-gejala parah atau penyakit serius (komorbid) yang dialami santri.
Diketahui dampak virus corona bisa menjadi parah pada orang yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).
Menurut Center fof Disease Control and Prevention (CDC) data mengungkapkan bahwa virus 12 kali lebih mematikan bagi pasien yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Laporan tersebut berdasarkan data kasus virus corona Amerika yang dipelajari pada rentang 22 Januari-30 Mei 2020.
Para peneliti mencatat, selama periode itu, pandemi virus corona mengakibatkan 1.761.503 kasus yang dilaporkan dan 103.700 kematian di Amerika.
"Kematian 12 kali lebih tinggi bagi pasien komorbid yang dilaporkan (19,5 %) dibandingkan mereka yang tidak memilikinya (1,6%)," bunyi laporan itu, seperti dikutip laman Fox News, Selasa, 16 Juni 2020.
CDC juga mencatat bahwa rawat inap enam kali lebih tinggi di antara pasien dengan komorbid daripada mereka yang tidak.
Baca Juga: Update Covid-19 di Jember; Ambulan PMI Kini Antar 5 Jenazah Dalam Sehari, Biasanya Hanya 2 Pasien
"Di antara 287.320 (22 persen) kasus dengan data yang cukup tentang kondisi pasien dengan komorbid, yang paling umum adalah penyakit kardiovaskular (32%), diabetes (30%), dan penyakit paru-paru kronis (18%) kata para peneliti.
Sementara itu, demi mencegah penularan virus corona semakin luas, Hudaya meminta kepada seluruh santri Gontor untuk terus mematuhi protokol kesehatan.
Sebab selain menjaga kesehatan, pada dasarnya menjaga kebersihan dan kesehatan adalah ajaran Islam.
Untuk mendukung budaya bersih, pihak pondok akan membuat wastafel permanen di depan rayon.
Dengan demikian, santri dapat mencuci tangan setiap saat.
Sementara itu, Juru bicara Satgas Covid-19 Gontor, Ustadz M Adib Fuadi Nuriz menuturkan, 23 santri negatif Covid-19 yang dipulangkan ke Kampus 2 merupakan gelombang kedua.
Sebelumnya sebanyak 41 santri dipulangkan ke pondok setelah negatif Covid-19 pada gelombang pertama.(*)
Baca Juga: Hidrasi Bantu Kognitif Anak, Ini Jumlah Kebutuhan Minum Harian
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,Fox News |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar