"Setiap hari kami menerima anak yang kekurangan gizi," kata Dr. Francisco Nieto, yang bekerja di rumah sakit di negara bagian Tachira.
Para pemimpin empat lembaga internasional, yakni Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF, Program Pangan Dunia dan Organisasi Pangan dan Pertanian telah meminta setidaknya $ 2,4 miliar untuk mengatasi kelaparan global.
Baca Juga: Dunia Darurat Covid-19, Sejumlah Negara di Sekitar Asia Kembali Terapkan Penguncian
Namun tak hanya kekurangan uang, pembatasan pergerakan juga telah mencegah keluarga mencari perawatan, kata Victor Aguayo, kepala program nutrisi UNICEF.
“Dengan menutup sekolah, dengan layanan perawatan kesehatan utama terganggu, dengan program gizi yang disfungsional, kami juga menciptakan bahaya,” kata Aguayo.
Di Afghanistan, pembatasan pergerakan mencegah keluarga membawa anak-anak mereka yang kekurangan gizi ke rumah sakit untuk mendapatkan makanan dan bantuan tepat ketika mereka sangat membutuhkannya.
Baca Juga: Pembunuh Besar Manusia Bukan Merokok Tapi Makanan yang Dikonsumsi Sehari-hari, Diet Apalagi
Source | : | The Associated Press,Gulfnews |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar