Hal ini pun membuat seorang psikolog sosial dari Universitas Indonesia, Dr. Bagus Takwin M,Hum angkat bicara mengenai fenomena ketidakpercayaan masyarakat terhadap bahaya virus corona.
Menurutnya orang yang percaya akan adanya wabah ini adalah mereka yang melihat langsung pasien atau orang yang terinfeksi virus tersebut.
Mereka yang tidak percaya akan adanya virus corona ini didasari karena tidak adanya pengalaman yang telah menjangkit keluarga atau kerabat dekat mereka.
"Informasi tentang virus corona ini banyak sekali, sehingga dari situ orang bisa memilih informasi mana yang mau mereka percayai, atau tidak," kata Bagus dikutip dari Kompas.com, Minggu (14/6/2020).
Baca Juga: 10 Faktor yang Membuat Kondisi Pasien Covid-19 Semakin Parah
Kendati berbagai informasi edukatif telah disampaikan secara detil, namun tidak semua orang sepakat untuk mematuhi protokol kesehatan.
"Sebenarnya kalau dibilang sudah jelas (informasi Covid-19), belum tentu itu jelas bagi setiap orang," ungkapnya.
Bagus juga menjelaskan jika mereka yang cenderung tidak percaya karena mereka tidak bisa melihat virus corona tersebut secara nyata atau riil.
Source | : | Kompas.com,www.covid19.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar