Baca Juga: Fakta Baru Mengenai Asal Virus Corona, Setelah ini Dirinya Bisa Hilang Kapan Saja Oleh Tentara Merah
Profesor James Naismith, direktur Rosalind Franklin Institute - dan peneliti utama dalam studi ini - mengibaratkan teknik ini seperti memotong anak kunci yang cocok dengan 'lubang kunci' virus corona.
"Dengan antibodi llama, kami punya anak kunci yang tidak begitu pas - mereka akan masuk ke lubang kunci tapi tidak bisa diputar," ujarnya.
"Jadi kami mengambil kunci itu dan menggunakan biologi molekuler untuk memolesnya, sampai kami mendapatkan anak kunci yang cocok."
Untuk diketahui, antibodi adalah bagian dari hal yang dikenal sebagai sistem imun adaptif.
Baca Juga: Pekan ASI Internasional: Ternyata Ini Keuntungannya Memberikan ASI
Mereka adalah molekul yang pada dasarnya berubah bentuk untuk merespons virus atau bakteri yang menyerang.
"Lalu jika kita terinfeksi kembali," Prof. Naismith menjelaskan, "tubuh mencari (partikel virus) dengan antibodi yang menempel di sekitarnya dan menghancurkannya."
Jenis terapi imun ini, pada dasarnya meningkatkan sistem kekebalan tubuh orang sakit dengan antibodi yang telah beradaptasi dengan virus.
Baca Juga: Presiden Brasil Usai Terinfeksi Covid-19 Paru-parunya Berjamur, Masih Bernyali Tantang Virus Corona?
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar