Pandemi Covid-19 Masih Berlangsung, Muncul Virus Tick Borne di China

Biasanya orang yang terinfeksi melaporkan gejala seperti demam dan batuk. Namun pada seorang korban wanita, setelah pemeriksaan medis, dokter menemukan bahwa dia memiliki jumlah trombosit yang rendah dan penurunan leukosit dalam darahnya juga.

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

Salam sehat. Tingkat keparahan pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda hampir seluruh dunia, rupanya diperburuk dengan faktor kesehatan masyarakatnya yang tidak baik. Hal itu terbukti dari banyaknya pasien Covid-19 yang meninggal karena memiliki penyakit penyerta (komorbid). Selengkapnya klik link di bio. #BerbagiCerita #HadapiCorona #GridHealthID #GridNetwork #infokesehatan #healthinfo #worldhealth #tipskesehatan #tipssehat #pandemi #WHO #viruscorona #coronavirus #penyakit #penyakitkomorbid #diabetes #penyakitkronis #pasiencorona #Covid19 #pasiencovid

Sebuah kiriman dibagikan oleh GridHEALTH (@gridhealth_id) pada 5 Agu 2020 jam 2:38 PDT

Ia dirawat di rumah sakit selama satu bulan untuk perawatan kontagian virus yang tepat, setelah itu dia dipulangkan. 

Beberapa gejala lain dari penyakit tick-borne mungkin termasuk sakit kepala, kelelahan dan nyeri otot. 

Dokter Universitas Zhejiang, Sheng Jifang, menilai risiko penularan dari manusia ke manusia tidak bisa diabaikan. Pasien bisa menularkan virus ke orang lain melalui darah atau lendir.

Baca Juga: Angka Kanker Payudara Masih Tinggi Karena Banyak Perempuan Enggan Memeriksakan Diri

Baca Juga: Bikin Geger, Hadi Pranoto Ungkap Isi Racikan Herbalnya, 'Ratu Elizabeth Sudah Saya Kirimi 5000 Botol'

Menurutnya, rute penularan berasal dari gigitan kutu adalah transmisi utama. Tapi, selama kita berhati-hati dan menjaga kebersihan, maka tidak perlu panik.(*)

#berantasstunting #hadapicorona

PROMOTED CONTENT