Sebuah laporan terbaru dari majalah Time menyoroti studi profesor neurologi di University of California, San Francisco (UCSF) terkait genetika tidur dan ritme sirkadian yang bervariasi dari satu orang ke orang lain.
Ritme sirkadian merupakan sistem internal tubuh atau bisa disebut jam biologis yang mengatur siklus tidur, suhu tubuh, pencernaan, kebiasaan makan, pelepasan hormon, serta fungsi penting tubuh lainnya.
Ritme sirkadian seseorang bisa berbeda satu sama lain.
Ini menjelaskan mengapa sebagian orang bisa bangun awal di pagi hari, sementara sebagian lainnya lebih suka begadang atau baru merasa segar setelah tidur 8 jam.
Baca Juga: China Temukan Virus CoronaJuga Ada Pada Kemasan Makanan Beku
Profesor UCSF, Dr. Louis Ptacek dan rekannya Ying-Hui Fu adalah pelopor dalam genetika tidur.
Sekitar 10 tahun yang lalu, Fu dan tim risetnya menemukan mutasi genetik langka yang terkait tidur pendek alami.
Terungkap, mereka yang tidur 4 hingga 6 jam mendapat manfaat lebih dibandingkan orang lain yang tidur selama 8 jam.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar