GridHEALTH.id - 'Kasih ibu sepanjang masa', nampaknya peribahasa dipegang betul oleh vokalis Band Vagetoz Teguh Permana.
Bagaimana tidak, pria asal Sukabumi ini rela mengurangi jadawal manggung dan menunda menikah untuk fokus merawat sang ibu yang terserang stroke akibat penyumbatan pembuluh otak sejak 2 tahun lalu.
Diberitakan Tribunnews, Ibunda Teguh Vagetoz kini hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur rumahnya saja.
Hal itu diketahui dari konten YouTube vokalis band Repvblik, Ruri Repvblik, yang tayang pada 1 Agustus 2020.
Dalam tayangan tersebut, Teguh Vagetoz mengungkapkan kondisi ibunya.
"Sudah dua tahun lebih (sakitnya). Itu sih ketahuannya memang sebelum sakit begini emang aku udah khawatir karena mama udah sepuh. Sekarang ya masih belum bisa ngapa-ngapain.
Diagnosa dokter ada penyumbatan di otak sebelah kanan," ujar Teguh Vagetoz, seperti yang dikutip Tribunnewsmaker dari YouTube Ruri Repvblik.
Saking berbaktinya, Teguh Vagetoz bahkan rela tidak menikah dan mengurangi jadwal manggung demi mengurus sang ibu.
Meskipun saat ini Teguh hampir menginjak usia 38 tahun. Ia rela mengesampingkan kehidupan pribadinya.
"Kalau udah sakitnya gini mah, kitanya harus bener-bener telaten, bener-bener rela." ujar Teguh yang rela tak menikah demi rawat ibu.
Teguh pun tidak mengelak dirinya kerap ditanya seputar pernikahan oleh orang di sekelilingnya.
"Kadang ketika orang nanya kenapa belum menikah, aku bawa bercanda saja. Padahal sebenernya yang tahu aku aja, mereka enggak tahu kondisi aku bagaimana," ungkap Teguh Vagetoz.
"Tapi aku enggak menyalahkan, 'oh karena mamanya sakit.' Enggak gitu juga," lanjutnya.
Baca Juga: Supaya Harga Vaksin Covid-19 Murah, Ilmuwan Inggris Ciptakan Vaksin Tiruan
Dalam tayangan YouTube Ruri, Teguh Vagetoz tak lupa untuk menyampaikan pesan ke banyak orang agar selalu menyayangi seorang ibu.
"Mau kalian beribadah sehebat apapun, kalau kalian durhaka terhadap orang tua, surga bukan milik kalian," ujar Teguh Vagetoz.
Ketika muncul lagi diacara TV, Teguh Vagetoz mengaku kalau dirinya menghilang karena merawat sang ibunda yang sakit stroke selama tiga tahun ini.
"Jadi ibu saya sudah hampir tiga tahun karena sakit stroke," kata Teguh Vagetoz ketika ditemui di gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (11/8/2020).
Teguh menjelaskan selama tiga tahun ini, ia merawat ibundanya yang terbaring lemah diatas kasur untuk menyuapkan makan, menggantikan pampers, dan lain sebagainya.
"Ya makan itu cuma susu itupun pakai selang dari idung sampai ke lambung. Memang saya dekat banget sama ibu saya dari dulu semenjak bapak saya meninggal," ucapnya.
Vokalis grup band Vagetoz itu menegaskan dirinya sangat dekat dengan sang ibunda sejak ia duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) sampai detik ini.
Teguh menyadari, semasa hidupnya sebelum orangtuanya jatuh sakit, sang ibunda yang merawat dan membesarkannya.
"Kayak pas udah sakit kayak gini inshallah saya bakal habis-habisan menjaga dan merawat beliau," ungkapnya.
Teguh mengaku, dari saudara kandungnya, hanya ia lah yang bisa mengurusi sang ibunda karena yang lainnya sudah pada menikah.
"Saya pengin bakti ke ibu saya. Karena kakak saya semua sudah pada menikah jadi dengan kondisi kayak sekarang ini harus ada salah satu dari anaknya yang benar-benar bisa full time jagain gitu," jelasnya.
Lebih lanjut, Teguh Vagetoz menegaskan dirinya sangat ikhlas mengurusi ibundanya meski secara usia, ia juga sudah layak untuk menikah. Ia mengorbankan urusan asmara, demi kesembuhan ibundanya.
"Inshallah saya sih siap untuk urusi ibu saya dan menunda menikah," ujar Teguh Vagetoz.
Sementara itu jika ditilik dari sisi medis, penyakit stroke memang termasuk salah satu penyakit mematikan di dunia.
Sebab saat seseorang mengalami stroke, mereka hanya memiliki waktu tidak lebih dari 60 menit untuk mendapatkan pertolongan pertama setelah timbulnya gejala awal.
Sebab ketika stroke sudah menghambat aliran darah ke otak, maka sel-sel otak akan mati hanya dalam waktu beberapa menit bahkan bisa memicu pendarahan otak.
Menurut laman WebMD, pendarahan ini akan membunuh sel-sel otak.
Kondisi ini meningkatkan tekanan pada jaringan otak terdekat, dan yang mengurangi aliran darah vital dan membunuhnya.
Pendarahan dapat terjadi di dalam otak, antara otak dan selaput yang menutupinya, antara lapisan-lapisan selubung otak atau antara tengkorak dan selubung otak.
Bertambahnya usia rupanya juga meningkatkan risiko pendarahan di otak ini pemicu stroke.
Jika pasien stroke tidak segera mendapatkan penanganan di rumah sakit, risiko kematian akan semakin besar.
Namun terlepas dari itu, dalam tayangan YouTube Ruri, Teguh Vagetoz tak lupa menyampaikan pesan ke banyak orang agar selalu menyayangi seorang ibu.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | WebMD,Tribunnewswiki.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar