GridHEALTH.id - Di tengah carut marut pandemi Covid-19 yang merugikan banyak sektor kehidupan ini, Indonesia baru-baru ini menyatakan memiliki obat anti Covid-19 buatan dalam negeri.
Diketahui, Universitas Airlangga Surabaya telah bekerja sama dengan TNI AD dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Baca Juga: Tanda Baik Wabah Covid-19 di Indonesia, Pakar Epidemiologi Unair Tunjukan Cluenya
Kabarnya obat anti Covid-19 buatan Universitas Airlangga (Unair) ini ampuh membunuh virus corona hingga lebih dari 90% dalam waktu 3 hari.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN) Komjen Pol Bambang Sunarwibowo menerima laporan hasil uji klinis tahap III atau tahap akhir kombinasi obat anti Covid-19 dari Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih.
Baca Juga: Ingin Hilangkan Batu Empedu? Coba Campurkan Minyak Zaitun dengan Bahan-bahan Ini
Serah terima laporan tersebut digelar di Mabes TNI Angkatan Darat Jakarta Pusat pada Sabtu (15/8/2020).
Dalam sambutannya, Nasih mengatakan, uji klinis kombinasi obat anti Covid-19 sudah melewati proses panjang dan ikut melibatkan TNI AD dan BIN.
"Kami sudah mulai melakukannya pada bulan Maret dengan berbagai macam uji invitro kemudian diakhiri dengan uji doking dan seterusnya, sehingga hasil sesungguhnya empat sampai lima bulan untuk sampai pada hasil ini. Jadi kalau di luaran ada isu ini bikin obat kok kayak bikin tahu saja itu tidak benar," kata Nasih, dilansir dari Tribunnews.com.
Baca Juga: Rutin Minum Larutan Air Garam Ternyata Punya Manfaat Untuk Kesehatan
Nasih menambahkan, seluruh proses uji klinis dan metodenya dilakukan mengacu pada ketentuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Kami juga gunakan multi center di dalamnya, dan setiap pasien tentu ada informasi yang kita berikan pada mereka sehingga alhasil secara ilmiah proses dari penelitian ini sudah mengikuti berbagai macam aspek yang dipersyaratkan BPOM," ujarnya.
Nasih menekankan, produksi obat tersebut menunggu izin edar dari BPOM.
Baca Juga: Kesaksian Wali Kota Depok, Mengapa Wilayahnya Kembali Menjadi Zona Merah Covid-19?
"Artinya obat ini belum akan diproduksi sepanjang belum ada izin BPOM," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell UNAIR selaku Ketua Tim Uji Klinis Kombinasi obat anti Covid-19 dr Purwati mengatakan, dari hasil uji klinis, obat tersebut mampu mengobati pasien Covid-19 dengan tingkat keampuhan 90%, kecuali bagi penderita Covid-19 menggunakan ventilator.
"Kemudian yang tidak kalah penting itu adalah PCR, PCR ini negatif dalam tiga hari itu 90 persen. Jadi minimal 90 persen. Ada yang 92, 93, 96, dan 98 persen. Untuk PCR kuantitatif itu ada penurunan jumlah virus secara signifikan," kata Purwati.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Andika Perkasa mengatakan, penyerahan laporan uji klinis tersebut sudah disampaikan kepada Erick Thohir selaku Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Baca Juga: Jadi Perokok Pasif, Bisakah Tertular Covid-19? Ini Kata Ahli
Andika mengatakan, rencananya ia akan melakukan pertemuan dengan Kepala BPOM pada Rabu pekan depan, dalam rangka mempercepat memperoleh izin edar terhadap obat tersebut.
Dalam acara tersebut hadir juga sejumlah pemangku kepentingan di antaranya Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, Direktur Utama PT Kimia Farma Verdi Budidarmo, Ketua Umum IDI Daeng M Faqih, Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy, serta perwakilan dari BPOM, organisasi apoteker, dan undangan lainnya.
Masyarakat berharap, uji klinis obat anti Covid-19 itu menjadi harapan baru bagi proses penyembuhan infeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia. (*)
Baca Juga: Terapi Alami Rebusan Sereh, Kunyit, Jeruk Nipis dan Madu, Hilangkan Lemak di Perut
#hadapicorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TNI AD Terima Laporan Hasil Uji Klinis Obat Anticovid-19, Diklaim Ampuh 90 Persen"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar