GridHEALTH.id - Madu sedari dulu dikenal sebagai pemanis alami yang memiliki segudang manfaat bagi kesehatan.
Menurut European Food Information Council, madu telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional karena memiliki zat antibakteri, anti-inflamasi, dan antioksidan.
Madu juga memiliki kadar air rendah, hidrogen peroksida, dan keasaman (pH rata-rata 3,9) yang tidak ramah bagi bakteri sehingga memberi madu sifat antibakteri.
Sifat antiinflamasi diduga karena zat antioksidan yang terkandung dalam madu, meski begitu jumlahnya berbeda-beda dalam tiap sampel madu tergantung pada asal madu, komposisi, dan dosisnya.
Salah satu khasiat madu yang bisa dimanfaatkan adalah untuk meredakan batuk yang sering mengganggu.
Bahkan sebuah penelitian dari Oxford University mengungkap bahwa madu lebih efektif meredakan batuk ketimbang produk obat batuk pabrikan yang tersebar di pasaran.
Dalam makalah yang dipublikasikan dalam British Medical Journal itu, para peneliti menyimpulkan bahwa madu lebih efektif daripada ekspetoran, obat penekan batuk, antihistamin, dan obat penghilang rasa sakit.
Dilansir dari Newshub, madu terbukti lebih unggul dalam meredakan batuk, sakit tenggorokan, dan hidung tersumbat.
Bahkan, keefektifan madu dalam mengurangi keparahan batuk 44 % lebih tinggi dibanding obat-obatan yang dijual bebas.
Efek tersebut didapatkan dari sifat anti-mikroba dan senyawa hidrogen peroksida dalam madu yang efektif membunuh bakteri.
Tak hanya itu, konsistensi madu yang kental dan lengket juga memiliki efek menenangkan pada tenggorokan.
Merangkum dari The Guardian, analisis data studi menunjukkan bahwa madu lebih efektif dibanding obat biasa untuk mengobati gejala, terutama frekuensi dan tingkat keparahannya.
Baca Juga: Rencana Pembelajaran Tatap Muka di Kalbar Batal, Sejumlah Guru dan Murid Ditemukan Positif Corona
Hasil studi ini juga menunjukkan bahwa madu mengatasi batuk lebih cepat satu hingga dua hari.
Meski begitu, para peneliti juga menyadari bahwa madu adalah zat yang kompleks dan bukan produk seragam.
Artinya, kandungan antara madu satu dengan yang lainnya mungkin saja berbeda secara signifikan.
Baca Juga: Tiga Pejabat Kesehatan Donald Trump Mundur, Prihatin Dengan Sepak Terjang Sang Bos Atasi Covid-19
Namun, para peneliti juga menyebut, madu dapat menjadi obat alternatif yang aman untuk mengobati gejala infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA) dengan aman.
" Madu adalah obat awam yang sering digunakan oleh pasien. Bahan ini juga murah, mudah diakses, dan lebih minim risiko. Ketika dokter ingin meresepkan obat, kami merekomendasikan madu sebagai alternatif antibiotik," tulis para peneliti.
"Madu lebih efektif dan tidak terlalu berbahaya dibandingkan perawatan alternatif biasa dan menghindari kerusakan melalui resistensi anti-mikroba," tulis para peneliti dalam laporan mereka.(*)
Baca Juga: Tak Tergantung Pada Satu Produsen, Malaysia Siap Bagikan Vaksin Covid-19 Gratis Untuk Semua Warganya
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com,eufic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar