GridHEALTH.id - Infeksi virus corona baru atau yang lebih dikenal dengan Covid-19, kini telah menjadi momok besar dan menakutkan di dunia.
Karena virus corona baru yang tidak bisa dilihat secara kasat mata, banyak sektor kehidupan bahkan ekonomi lumpuh bahkan mati.
Baca Juga: Benarkah Kurang Tidur Bisa Tingkatkan Risiko Covid-19? Ini Kata Dokter
Malah saat ini manusia sudah pada tahap kecurigaan yang besar pada setiap manusia yang batuk, bersin, dan meludah.
Semua akan digeneralisasi infeksi virus corona.
Memang, seperti yang sudah banyak kita baca, gejala terinfeksi Covid-19 sama dengan terinfeksi virus flu.
Seseorang yang terinfeksi akan mengalami demam, bersin, batuk, bahkan ada juga yang hanya merasa tidak enak badan, namun tidak tampak keluhan padanya.
Baca Juga: Minuman Untuk Kesehatan Jantung, Dari Air Putih Hingga Teh Daun Kelor
Nah, karena ciri seseorang terinfeksi virus corona baru ini sulit dideteksi dengan mudah, jadi cara yang paling baik saat ini untuk memastikannya adalah dengan swab test.
Namun beberapa hari belakang ini muncul berita mengenai deteksi infeksi virus corona dari dahak alias diseut ingus jika keluar dari hidung.
Ya, dahak yang dikeluarkan oleh manusia melalui hidung dan atau mulut, saat bersin, batuk, atau sengaja dipaksa dikeluarkan melalui hidung dan atau mulut.
Melansir dari Express.co.uk, yang banyak dilansir oleh media lokal Indonesia, katanya seperti ini dahak mereka yang terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: Parno saat Mengeluarkan Dahak? Beginilah Ciri-ciri Lendir Corona Penyebab Covid-19
Dahak yang terinfeksi Covid-19, dikabarkan kental, menggumpal, dan warnanya khas.
Dalam banyak pemberitaan yang katanya mengutip WHO, produksi dahak menjadi salah satu tanda infeksi Covid-19.
"Gejala Covid-19 tidak terlalu spesifik, dan bahkan penyakit ini bisa menginfeksi mulai dari tanpa gejala sampai pneumonia akut dan kematian," lapor WHO.
"Pada Februari 2020 dan dari 55.924 sampel laboratorium, gejala yang biasanya muncul adalah demam (87,9 persen), batuk kering (67,7 persen), kelelahan (38,1 persen), sesak napas (18,6 persen), tenggorokan gatal (13,9 persen), pusing (13,6 persen), kedinginan (11,4 persen), dahak (4,8 persen), diare (3,7 persen).
WHO juga menemukan kalau 33,4 persen kasus infeksi virus corona berasal dari produksi dahak atau lendir paru-paru.
Dahak diproduksi ketika paru-paru terserang penyakit, dan bentuk lendir ini berbeda dari ludah.
Jika pun kutipan itu benar, tapi WHO tidak melihat dahak dengan kasat mata.
Melainkan dengan pemeriksaan kultur di laboratprium.
Jika itu yang dimaksud, berita tersebut bisa dipercaya.
Pada pemberitaan lainnya ada juga yang menyebutkan, yang juga menyebutkan melansir dari WHO.
Dahak yang mengancung Covid-19 keluar dari tubuh manusia disertai nyeri di paru-paru.
Dahak atau lendir yang mengandung infeksi corona baru, biasanya dialami oleh mereka yang sudah memiliki penyakit paru bawaan seperti asma, atau perokok berat.
Dahak yang berbahaya katanya adalah yang tidak bening, bisa berwarna kuning atau hijau dan mengeluarkan bau tidak sedap.
Jika warnanya berubah semakin gelap, maka itu merupakan tanda jika infeksi virus di tubuh semakin parah.
Benarkah hal itu?
Menurut mylungsmylife.org yang mempublikasikan artikel dengan judul 'Chronic obstructive pulmonary disease (COPD)' pada bagian dua artkel dengan sub tema About sputum disebutkan, warna dahak bisa bening atau putih dan berbusa (mukoid).
Baca Juga: Dijadikan Obat, Kementan Kembali Cabut Penetapan Ganja Sebagai Obat Komoditas Binaan, Kenapa?
Dahak yang sedikit lebih kental dan keruh atau buram (mukopurulen).
Jika kita mengalami infeksi, mungkin melihat warna dahak semakin gelap dengan semburat kuning atau hijau (bernanah).
Baca Juga: Serius, Mentan Syahrul Yasin Limpo Tetapkan Ganja Sebagai Tanaman Obat
Ini bisa menjadi tanda untuk mendapatkan nasihat dan pengobatan dini dari dokter.
Jika dahak berwarna hijau tua (purulen parah), mungkin juga mulai menjadi lebih kental dan lebih sulit dikeluarkan dengan batuk, bisa jadi ini disebabkan oleh virus atau bakteri.
Baca Juga: 4 Manfaat Asam Jawa Menakjubkan untuk Ibu Hamil, Salah Satunya Cegah Kelahiran Prematur
Nah, mengenai kepastian infeksi virus corona alias Covid-19 bisa dipantau dari warna dan bentuk dahak, hingga saat ini tidak ada satu pun laman ataupun website medis kredibel yang menurunkan artikelnya.
Tak terkecuali di laman-laman jurnal ilmiah.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#hadapicorona
Source | : | express.co.uk,Mylungsmylife.org |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar