GridHEALTH.id - Makin tingginya penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta, membuat Gubernur Anies Baswedan menyiapkan regulasi baru untuk para pasien.
Anies akan melakukan isolasi kepada seluruh pasien Covid-19 di rumah sakit atau tempat yang disediakan oleh pemerintah. Sehingga tidak ada lagi pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di kediaman masing-masing.
"Selama ini yang dianjurkan untuk melakukan isolasi di fasilitas milik pemerintah adalah mereka yang tinggal di pemukiman padat.
Ke depan semua akan diisolasi di fasilitas milik pemerintah dengan begitu kita akan bisa insya Allah memutus mata rantai secara lebih efektif," ucap Anies dalam rekaman yang diterima, dikutip dari Kompas.com, Selasa (1/9/2020).
Selama ini pasien Covid-19 tanpa gejala dan memiliki rumah yang cukup diizinkan untuk isolasi mandiri di rumah. Namun tidak semua orang yang melakukan isolasi mandiri bisa menerapkan protokol isolasi dengan baik.
"Karena tidak semua dari mereka yang terpapar tanpa gejala bisa melakukan isolasi dengan baik di rumah masing-masing. Kalau pun mereka memiliki tempat tinggal yang cukup luas tapi belum kedisiplinan dan pengetahuan tentang protokol kesehatan dimiliki," kata Anies.
Baca Juga: WHO: Cuma Jakarta yang Penuhi Standar Minimum Tes Corona di Jawa
Baca Juga: 7 Makanan Disangka Sehat, Ternyata Kandungan Gulanya Sangat Tinggi
Regulasi ini, kata Anies, sedang disiapkannya. Sehingga nanti masyarakat yang terpapar Covid-19 wajib mengikuti isolasi ini.
Penting diketahui, jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta bertambah 941 orang per Selasa (01/09/2020) hari ini. Jumlah tersebut berkurang dibanding Senin kemarin dengan penambahan 1.029 orang.
Dengan demikian, jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta hingga hari ini adalah 41.250 orang
"Sebanyak 119 kasus adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangannya, dikutip dari Kompas.com.
Dwi memaparkan, sebanyak 31.267 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 75,8 persen. Lalu, 1.219 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 3%.
Sedangkan kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota adalah 8.764 orang, artinya mereka masih menjalani perawatan atau isolasi.
Hasil survei terbaru menyebutkan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dianggap sebagai kepala daerah yang paling peka dalam penanganan wabah virus corona (Covid-19).
Baca Juga: Studi: Tes Darah Dapat Memprediksi Kapan Datangnya Menopause
Baca Juga: Demi Cegah Komplikasi, Ini 5 Minuman Terbaik Untuk Penderita Diabetes
Survei tersebut diketahui dirilis oleh Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia yang mensurvei pemuka opini mengenai efek kepemimpinan dan kelembagaan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Dimana salah satunya terkait dengan sense of crisis atau kepekaan kepala daerah dalam menangani pandemi Covid-19.
Survei ini dilakukan dengan meminta responden atau pemuka opini memberikan penilaian terhadap tujuh nama kepala daerah di Indonesia.
Menurut irektur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi, hasilnya cukup mengejutkan, Gubernur Anies Baswedan mendapat penilaian tertinggi yaitu 72,9 dari 100.
Baca Juga: Face Shield Benda Wajib Hadapi New Normal, Begini Cara Membersihkannya
Baca Juga: Alasan Ilmiah Mengapa Orang Gemar Berolahraga Jarang Depresi
"(Skor) seratus artinya yang paling tinggi, (skor) Anies (Baswedan) paling tinggi," ungkap Burhanuddin dalam konferensi pers virtual yang digelar Kamis (20/8/2020). (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas TV |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar