Mekanisme kerja steroid pada telinga dalam diperkirakan meningkatkan mikrovaskulerisasi kloklea dalam menghalangi respons inflamasi di telinga dalam.
Steroid yang paling sering digunakan dalam teknik intratimpani adalah dexamethasone (konsentrasi larutan 2-4 mg/ML hingga 25 mg/mL), kemudian metilprednisolon (konsentrasi larutan 32 mg/mL hingga 62,5 mg/mL) sebanyak 0,3-0,5 mL.
Terapi steroid intratimpani dapat menjadi alternatif penanganan tuli mendadak, khususnya jika terapi sistemik gagal, atau untuk menghindari efek samping penggunaan steroid sistemik.
Baca Juga: Musim Pancaroba, Justru Ini Keuntungannya Mandi dengan Air Dingin
Baca Juga: 12 Makanan yang Amat Perlu Dihindari Penderita Gangguan Ginjal
Beberapa penelitian telah menunjukkan hasil baik penggunaan steroid intratimpani pada kasus tuli mendadak, baik sebagai terapi primer maupun sebagai terapi penyelamatan. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | RS Mayapada |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar