GridHEALTH.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerbitkan panduan untuk dokter dan pembuat keputusan perawatan kesehatan tentang penggunaan kortikosteroid pada pasien dengan Covid-19.
"Kami merekomendasikan kortikosteroid sistemik untuk pengobatan pasien dengan Covid-19 yang parah dan kritis.
Tetapi kami menyarankan untuk tidak menggunakan kortikosteroid dalam pengobatan pasien dengan Covid-19 tanpa keparahankarena pengobatan tersebut tidak membawa manfaat, dan bahkan terbukti berbahaya. Perawatan harus di bawah pengawasan seorang dokter," demikian kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus di markasnya, di Jenewa, Swiss (02/09/2020) seperti dikutip dari laman WHO.
Kortikosteroid terdaftar dalam daftar model obat esensial WHO, tersedia secara global dengan biaya rendah.
WHO mendorong negara-negara untuk mempertahankan stok kortikosteroid yang cukup untuk mengobati Covid-19 dan penyakit lain yang efektif, tetapi tidak menyarankan menimbun stok karena dapat menghalangi akses negara lain untuk mendapatkannya.
Panduan ini dikembangkan bekerja sama dengan Magic Evidence Ecosystem Foundation (MAGIC) nirlaba, yang memberikan dukungan metodologis untuk mengembangkan dan menyebarkan panduan hidup untuk perawatan obat Covid-19.
Pengerjaan panduan ini dimulai pada 22 Juni ketika percobaan penyembuhan menerbitkan laporan awal tentang dampak kortikosteroid.
Untuk melengkapi hasil, WHO bermitra dengan peneliti dari tujuh uji coba kortikosteroid demi melakukan meta-analisis dari uji coba ini, agar dapat memberikan bukti tambahan untuk membangun program pemulihan pasien Covid-19 dan menginformasikan pembaruan panduan.
Dengan demikian, panduan tersebut diinformasikan dengan menggabungkan data dari delapan uji coba acak kortikosteroid sistemik untuk pasien Covid-19.
WHO memberikan panduan yang dapat berfungsi di semua konteks untuk semua negara dan semua sistem perawatan kesehatan.
Sebelumnya, WHO menyambut baik hasil uji klinis awal dari Inggris yang menunjukkan dexamethasone, kortikosteroid, dapat menyelamatkan nyawa bagi pasien yang sakit kritis karena virus corona penyebab Covid-19.
Untuk pasien yang menggunakan ventilator, pengobatan memakai dexamethasone terbukti mengurangi kematian sekitar sepertiga, dan untuk pasien yang hanya membutuhkan oksigen, kematian berkurang sekitar seperlima, menurut temuan awal yang dibagikan dengan WHO.
“Ini adalah pengobatan pertama yang ditunjukkan untuk mengurangi angka kematian pada pasien dengan Covid-19 yang membutuhkan dukungan oksigen atau ventilator,” kata Ghebreyesus, dikutip dari The Guardian (12/05/2020).
Baca Juga: Selalu Berpikir Positif Ternyata Bisa Menganggu Kesehatan Mental
Baca Juga: Selama WFH Jumlah Ibu Hamil Meningkat, Ada Risikonya Kehamilan di Tengah Pandemi Covid-19
"Ini adalah berita bagus dan saya mengucapkan selamat kepada Pemerintah Inggris, Universitas Oxford, dan banyak rumah sakit dan pasien di Inggris yang telah berkontribusi pada terobosan ilmiah yang menyelamatkan jiwa ini," imbuhnya.
Dexamethasone adalah steroid yang telah digunakan sejak 1960-an untuk mengurangi peradangan dalam berbagai kondisi, termasuk gangguan peradangan dan kanker tertentu.
Baca Juga: Mitos dan Fakta Tentang Obat Pengencer Darah yang Perlu Dipahami
Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu, ASI dan Suplemen Tak Dapat Menggantikan Imunisasi
Telah terdaftar dalam Daftar Model Obat Esensial WHO sejak 1977 dalam berbagai formulasi, dan saat ini tidak memiliki paten dan tersedia dengan harga terjangkau di sebagian besar negara. (*)
Source | : | The Guardian,WHO |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar