GridHEALTH.id - Di masa pandemi, publik kembali dibuat heboh dengan terciduknya 56 pria yang diduga tengah menggelar pesta gay.
Pesta seks sesama jenis ini diketahui digelar di salah satu hotel di Jalan Setia Budi Utara Raya Kuningan, Jakarta Selatan, diamankan Subdir Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Sabtu (29/8/2020) dinihari pukul 00.30.
Dari ke 56 orang itu diketahui ada beberapa pria yang sudah menikah atau pernah menikah dengan perempuan tulen tentunya.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kabis Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/9/2020).
"Beberapa orang diketahui sudah menikah. Tapi sebagian besar tidak. Usia mereka ini semuanya kategori dewasa antara 20 tahun sampai 40 tahunan. Jadi tak ada anak di bawah umur," katanya.
Dari 56 orang itu, diketahui 9 orang sebagai penyelenggara dan 47 lainnya adalah peserta atau undangan.
Kesembilan orang penyelenggara itu sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Sementara untuk 47 orang lainnya masih sebatas saksi dan tidak ditahan.
Baca Juga: Populasi Indonesia 267 Juta, Setidaknya Harus 267.000 Orang per Minggu di Swab, Tapi Nyatanya?
Baca Juga: Awalnya Nyeri Testis, Usai Diperiksa Pria Ini Ternyata Positif Covid-19, Kesuburan Terancam
Kesembilan orang lelaki yang ditetapkan tersangka adalah Teuku Ramzy Farrazy (25) alias TRF, BA, NA, KG, SP, NM, RP, A dan HW.
Yusri enggan merinci apakah beberapa pria yang diamankan dan sudah menikah itu adalah salah satu dari 9 tersangka atau bukan.
"Yang jelas usianya 40 tahunan, untuk yang statusnya menikah, atau pernah menikah," ujarnya.
Selain itu Yusri enggan menjelaskan berapa orang dari 56 pria yang berpesta seks sesama jenis itu, yang sudah menikah.
Baca Juga: 3 Kelemahan Virus Corona, Mudah Dipelajari Untuk Menyerang dan Tangkal Infeksi Covid-19
"Pokoknya adalah beberapa," katanya.
Ia menjelaskan polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian saat penggerebekan.
"Yakni satu bundel resi belanja alat kontrasepsi dan pelumas, 150 gelang tanda peserta warna hitam dan ada satu buku tamu untuk registrasi pesta seks," katanya.
Barang bukti lainnya kata Yusri adalah 8 kotak kondom merk Sutra yang belum terpakai, 1 botol Durex play yang sudah terpakai, 15 kondom bekas pakai, 56 lembar potongan kertas untuk permainan atau game.
Lalu 8 botol obat perangsang, 1 kotak tisu magic, 1 tabung gel aloevera, 1 tabung Lulur tradisional bali, dan 1 bundel bukti pembayaran hotel.
Kemudian 3 botol pelumas, 4 buah celana dalam bekas pakai, 1 buah harddisk merk Samsung yang didalamnya terdapat lebih dari 83 judul film porno sesama jenis, screenshot undangan acara “Kumpul-kumpul Pemuda Merayakan Kemerdekaan".
"Juga bukti transfer pembelian tiket masuk dan ATM atau rekening penampung uang penyelenggara," katanya.
Namun dari kasus tersebut, membuktikan bahwa perilaku seksual menyimpang sesama jenis ini bisa terjadi pada pria yang bahkan sudah memiliki pasangan hidup.
Ini juga membuktikan bahwa memiliki istri tidak menjamin kehidupan seksual suami akan bahagia.
Maka cara lain yang mungkin bisa dilakukan mereka adalah mencari sensasi baru berupa berhubungan dengan sesama pria alias "homoseksual".
Meski demikian, jika kondisi ini terjadi tentu akan merugikan banyak pihak, selain keluarga suami atau pelaku seksual menyimpang ini juga akan terkena dampaknya.
Sebab jika dilihat dari sisi kesehatan yang dilansir dari ncbi.nlm.nih.gov, berhubungan badan dengan sesama jenis terlebih pria dengan pria berisiko tinggi terkena penyakit menular seksual seperti HIV.
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Beberapa alasan kenapa hubungan ini berisiko tinggi terserang HIV antara lain adalah risiko penularan HIV melalui seks anal.
Suatu penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology mengungkapkan bahwa tingkat risiko penularan HIV lewat seks anal lebih besar 18% dari penetrasi vagina.
Hal itu disebabkan jaringan dan lubrikan alamiah pada anus dan vagina sangat berbeda.
Bila vagina memiliki banyak lapisan penahan infeksi virus, sementara anus hanya memiliki satu lapisan tipis saja.
Selain itu, anus juga tidak memproduksi lubrikan/cairan alami seperti vagina sehingga sangat tinggi kemungkinannya terjadi luka atau lecet saat penetrasi dilakukan.
Baca Juga: 8 Pernyataan Kontroversial Pejabat Indonesia Tentang Covid-19, Mulai Jokowi Hingga Para Menterinya
Luka inilah yang bisa menyebarkan infeksi HIV. Infeksi HIV juga bisa terjadi jika ada kontak dengan cairan rektal pada anus.
Perlu diketahui, cairan rektal sangat kaya akan sel imun, sehingga virus HIV mudah berkembang biak.
Jika infeksi HIV sudah masuk pada kondisi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), maka tubuh orang tersebut akan sangat sulit melawan infeksi, sesederhana virus influenza karena sistem imunnya rusak.
Mereka juga lebih rentan terkena tuberkulosis, radang paru, jamur, dan infeksi lainnya.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | ncbi,Warta Kota |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar