5. Sistem kekebalan tubuh yang lemah
HIV atau penyakit lain yang melemahkan sistem kekebalan tubuh dapat mencegah tubuh melawan infeksi, termasuk infeksi jamur.
6. Perawatan vagina yang tidak baik
Terlalu sering menggunakan sabun yang terlalu banyak bahan deterjen di area vagina menyebabkan kondisi keasaman vagina terganggu sehingga mudah menyebabkan terjadinya infeksi jamur.
7. Seks yang tidak aman
Infeksi jamur vagina bisa saja terjadi setelah aktivitas seksual tertentu. Terutama kontak seks oral dengan pria yang punya oral thrush (sariawan di mulut karena jamur) atau seks vaginal dengan pria yang memiliki infeksi jamur di penisnya. Infeksi jamur di penis lebih sering terjadi pada pria yang belum/tidak disunat.
Berhubungan seks dengan pria sehat yang tidak punya infeksi apa pun juga masih dapat meningkatkan risiko perempuan terkena infeksi jamur vagina.
Pasalnya, penetrasi vaginal dapat mengubah kadar pH vagina sehingga jamur dapat tumbuh lebih subur di sana. Itulah mengapa wanita ditekankan untuk selalu pipis setelah berhubungan seks.
Baca Juga: Tak Disangka, Masak Nasi dengan Cara Ini Ternyata Lebih Sehat dan Kurangi Kolesterol Hingga50%
Baca Juga: Dihitung Secara Statistik, Guru Besar UGM Sebut Pandemi Infeksi Covid-19 Berakhir Februari 2021
Pengobatan biasanya ditentukan dari tingkat keparahan gejala. Dalam hal ini biasanya dokter membagi pengobatan menjadi dua kategori yaitu infeksi ringan dan parah. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | WebMD,Woman Weekly,dokter.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar