Wanita itu pun kembali dinyatakan positif virus corona.
"Pada hari kedelapan, kondisi pasien memburuk. Ia meninggal dua minggu kemudian," kata para peneliti.
Menurut Akiko Iwasaki, seorang profesor imunobiologi di Universitas Yale ada banyak alasan mengapa seseorang menjadi lebih sakit untuk kedua kalinya.
"Mereka mungkin telah terpapar virus pada tingkat yang jauh lebih tinggi untuk kedua kalinya," katanya.
Baca Juga: Niat Demo UU Cipta Kerja Tapi Salah Alamat, 5 Pelajar Berakhir Dengan Rapid Test di Polsek Kembangan
Kemungkinan sisa antibodi dalam tubuh berkisar 10% untuk melawan infeksi kedua. Hal inilah yang memberatkan.
Terlepas dari itu, pimpinan teknis untuk Covid-19 dari WHO, Maria Van Kerkhove, menyampaikan infeksi ulang masih dimungkinkan terjadi, meski seseorang yang telah sembuh dari Covid-19 sudah memiliki antibodi tersendiri di dalam tubuhnya.
Menurutnya, tidak diketahui secara pasti berapa kuat imun tubuh dari virus corona dan berapa lama dia akan bertahan.
Source | : | The Lancet |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar