"Kalau kita kenal selama ini gejala terinfeksi virus corona itu ada sakit tenggorokan, demam, batuk, kemudian kalau berat bisa sesak. Nah pada kelompok usia lanjut ini sayangnya gejala itu sering kali tidak muncul," kata dr Soejono dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB pada Rabu (14/09/2020), dikutip dari detik.com.
Perubahan perilaku ini kadang terjadi pada lansia yang disertai kondisi pikun. Ini kemungkinan terjadi karena infeksi virus mempengaruhi proses pikir.
"Yang tadinya pasien tenang bisa menjadi agresif misalnya. Yang tadinya bisa dengan mudah diikutkan dalam rutinitas keseharian tiba-tiba sering menolak. Mondar-mandir ke sana ke mari tidak mau mengikuti rutinitas yang sudah ia kerjakan selama ini," kata dokter Soejono.
Baca Juga: Waspadai Nyeri Kronik, Terlihat ‘Sepele’ Tapi Bisa Timbulkan Gangguan Jiwa
Baca Juga: Mengunyah Labu Siam Rebus Setiap Hari, Menjaga Tiroid Tetap Sehat
Baca Juga: 4 Cara Mudah Kendalikan Nafsu Makan Berlebih Agar Tak Kegemukan
"Jadi adanya perubahan-perubahan seperti itu harus menjadikan kita yang di sekitarnya menjadi lebih sensitif. Jangan-jangan ada sesuatu kondisi penyakit berat akut di belakang perubahan perilaku itu. Apapun perubahan perilaku itu," pesannya. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | detik.com,bnpb.go.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar