GridHEALTH.id - Memiliki kuku yang terawat dan berwarna memang cantik, tetapi mungkinkah memiliki kuku yang panjang atau kuku palsu menjadi salah satu cara tercepat untuk menyebarkan virus corona?
Inilah yang dikatakan dokter kulit tentang kebersihan tangan dan kuku dalam pandemi
"Kita semua tahu protokol kesehatan yang harus dijalankan. Jaga jarak setidaknya 1,5 meter, kenakan masker dan cuci tangan atau basahi dengan disinfektan setidaknya selama 30 detik. Itulah kunci untuk menjauhkan Covid-19.
Tapi semua larutan air, sabun dan alkohol telah mempengaruhi kesehatan kulit kita, terutama tangan kita. Kuku kita, khususnya, menderita, membiarkannya kering, mengelupas dan tumbuh perlahan. Itulah yang harus diperhatikan," kata spesialis dermatologi Mehtap Kıdır di Rumah Sakit Universitas Ankara di Turki.
Kidir mengingatkan, kuku dapat menyimpan banyak kotoran dan jalur pertama penularan virus corona adalah melalui kontak.
Maka itu, menjaga tangan kita, dan dengan keberadaan kuku kita, membersihkannya sangatlah penting.
Hingga saat ini, dokter telah merekomendasikan untuk mencuci tangan secara menyeluruh untuk memastikan juga mendapatkan bagian bawah kuku, dan jika memungkinkan gunakan sikat kuku setiap kali mencuci tangan.
Baca Juga: Rutin Memotong Kuku Bayi Hindari Si Kecil dari Penyakit, Ini Caranya
Baca Juga: 8 Bukti Saat Diabetes Merusak Kesehatan Tubuh Secara Diam-diam
Namun, mencuci saja mungkin tidak cukup karena ada banyak celah di kuku yang dapat menyembunyikan kuman, virus, dan bakteri.
Kıdır mengatakan bahwa menjaga kuku tetap pendek dan sering memangkasnya sama pentingnya dengan membersihkannya dengan benar. Memiliki kuku yang panjang, apalagi kuku palsu, dapat memungkinkan penyebaran virus corona penyebab Covid-19.
Nah, saat merawat kuku, terutama saat terjadi pandemi, berikut 5 aturan yang harus diikuti ikuti:
1. Cuci tangan dengan air dan sabun
Baik itu dari hand sanitizer berbahan dasar alkohol atau mencucinya dengan handwash, kuku kita telah terkena banyak bahan pembersih, yang mungkin menyebabkannya menjadi lebih kering dan rapuh, sehingga lebih mudah patah, pecah atau terkelupas.
Untuk mencegah kerusakan kuku, tetapi tetap aman dari virus corona, cobalah mencuci tangan dengan air sabun biasa tanpa pewangi, bukan disinfektan dan pembersih.
2. Jaga agar kuku tetap pendek
Meski kuku panjang dengan pewarna terlihat cantik dan seksi pada wanita, di masa pandemi Covid-19 ahli kulit merekomendasikan untuk menjaga kuku sependek dan serapi mungkin.
Namun, Kıdır menunjukkan bahwa hanya karena memiliki kuku pendek tidak berarti bakteri dan organisme lain tidak dapat menempel di bawahnya.
Baca Juga: Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid yang Benar Sesuai Ajaran Islam
Baca Juga: Satgas : 'Penularan Covid-19 Terbaru, 90 Persen Terjadi Saat Makan'
Ia tetap menekankan bahwa orang harus memberikan perhatian ekstra untuk membersihkan bagian bawah dan sekitar kuku mereka saat mencuci tangan. Kuku juga harus dikeringkan saat tangan dikeringkan, katanya.
3. Jangan memotong kuku terlalu pendek
Menjaga agar tetap pendek itu penting, tetapi jika terlalu pendek sehingga mengekspos terlalu banyak bantalan kuku, membuatnya rentan terhadap infeksi.
Kıdır mengatakan tertular infeksi adalah hal terakhir yang diinginkan orang, mengingat situasi saat ini dengan Covid-19.
“Anda harus memotong kuku di tangan Anda dalam bentuk bulan sabit (bulat), dan membiarkan 1 hingga 2 milimeter bagian putih (keratin mati) di ujungnya tetap utuh,” katanya.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Mengalami Gangguan Neurologis, yang Mengeluh Kesemutan Semakin Banyak
Baca Juga: Lemah Menghadapi Gorengan? Gunakan Minyak Paling Sehat Ini Untuk Menggoreng
4. Berhenti menggigit kuku
Karena tangan, dengan menyentuh mulut, hidung, atau mata, adalah jalur transisi utama dari virus corona, menghentikan kebiasaan seperti menggigit kuku, mencabut kutikula, dan mengunyah sangat penting.
Terlibat dalam perilaku seperti itu juga dapat menyebabkan luka. Harap diingat bahwa luka terbuka, sekecil apapun, merupakan pintu masuk bagi semua kuman dan bakteri, dan dapat memfasilitasi penyebaran virus.
5. Waspadai celah atau retakan pada kuku
Apa pun warna kuteks yang dipilih, memiliki kuku yang dicat rapi memang membuat kita tampak lebih rapi.
Namun, semua keretakan dan retakan yang mulai terbentuk tiga hingga empat hari setelah mengecat kuku perlu mendapat perhatian.
Baca Juga: 5 Penyebab Haid Tak Kunjung Berhenti, Salah Satunya Gangguan Tiroid
Baca Juga: Kesemutan dan Kebas Pada Pasien Diabetes Dapat Dicegah Dengan Vitamin B
Celah dan retakan pada cat kuku seperti itu adalah rumah yang sempurna bagi mikroorganisme untuk menetap, kata Kıdır.
Kidir menyarankan untuk melupakan cat kuku untuk sementara waktu. Biarkan si kuku 'telanjang' tanpa warna karena hal ini justru lebih sehat di masa pandemi Covid-19. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar