GridHEALTH.id – Obat pengencer darah biasanya diminum oleh pasien kelainan irama jantung atau atrial fibrillation agar fungsi jantungnya tetap normal. Namun dalam dalam jangka panjang, obat tersebut bisa menimbulkan banyak dampak buruk.
Saat terjadi gangguan irama jantung pasien akan sangat tidak nyaman dengan kondisi jantungnya. Apalagi di saat melakukan aktivitas yang berat, membuat jantung bekerja lebih keras.
Bila seseorang mengalami penyakit ini, gumpalan darah di sekitar pembuluh darah terjebak. Kondisi ini sangat sulit kembali normal jika tak dilakukan tindakan intervensi.
Tapi oleh sebagian dokter malah disarankan untuk minum obat pengencer darah. Secara tak langsung, obat ini dapat merugikan pasien.
"Obat pengencer yang diberikan pada orang yang sudah serangan jantung atau yang pasang ring. Tujuannya supaya tidak timbul kembali atau dirawat kembali," kata Spesialis Jantung Pembuluh Darah dr Achmad Sunarya Soerianata SpJP dikutip dari Kompas Health (14/10/2017).
Adapun obat pengencer darah ini sifatnya melawan vitamin K, sehingga vitamin tersebut tak diserap tubuh dengan baik. Pasien pun akan mengalami denyut jantung tak normal.
Baca Juga: 6 Tanda Dini Serangan Stroke, Tekanan Darah Tinggi Salah Satunya
Baca Juga: Terapi Insulin Untuk Penyandang Diabetes Bisa Munculkan Efek Samping
Bahkan, dalam jangka panjang penggunaan obat ini dapat memicu penyumbatan pembuluh darah di sekitar otak. Pasien bukannya malah sembuh, tapi justru kena serangan stroke.
Source | : | okezone.com,Kompas Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar