GridHEALTH.id - Ada pasien yang terbukti positif Covid-19 disarankan untuk tetap mengonsumsi obat-obatannya seperti pada pasien jantung, diabetes, dan darah tinggi.
Lalu bagaimana dengan pasien wanita yang rutin mengonsumsi pil KB dengan tujuan mencegah kehamilan, apakah bila terinfeksi Covid-19 boleh tetap rutin mengonsumsi pil KB-nya itu?
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Putri Deva Karimah dari RS Pondok Indah mengatakan boleh atau tidaknya menggunakan KB hormonal pada pasien Covid-19 masih perlu penelitian lebih lanjut.
"Beberapa penelitian saat ini mengatakan bahwa Covid-19 salah satunya mengganggu masalah pembekuan darah yang berat, sedangkan KB hormonal itu sendiri (khususnya estrogen) memiliki sedikit pengaruh pada masalah pembekuan darah pada pasien Non-Covid-19," kata Putri dikutip dari Kantor Berita Antara (25/10/2020).
Untuk diketahui, pada kondisi biasa, dokter kebidanan dan kandungan akan selalu menanyakan apakah pasien memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes, atau masalah gangguan darah, sebelum menyarankan untuk menggunakan KB hormonal, contohnya pil KB.
Namun sehubungan dengan pandemi Covid-19, hingga saat ini Putri mengatakan belum ada penelitian yang menyatakan pasien Covid-19 dilarang memakai KB hormonal, kecuali pada pasien Covid-19 dengan gejala atau memiliki penyakit penyerta.
Baca Juga: Susah Hamil Setelah Berhenti Pakai Pil KB Ternyata Hanya Mitos
"Diperlukan pengawasan lanjutan dan penggantian metode atau penghentian penggunaan KB hormonal sebagai pertimbangan."
Begitu pula dengan suntik KB yang dikatakan memengaruhi imunitas. Suntik KB dan pil KB adalah metode kontrasepsi yang memiliki efek hormonal, membantu mengatur siklus hormon dalam tubuh dalam melangsungkan program Keluarga Berencana.
Putri menjelaskan, kandungan hormon dalam metode suntik dan pil dapat mengatur siklus haid yang tidak teratur menjadi teratur.
Juga menunda kesuburan sehingga tidak terjadi kehamilan, atau menangani apabila ada masalah perdarahan di luar siklus haid yang panjang.
Apakah metode suntik dan pil dapat mempengaruhi imunitas yang saat ini penting dijaga demi terhindari risiko paparan virus corona penyebab Covid-19?
"KB suntik dan pil KB aman untuk digunakan, selama dalam pengawasan dan pasien berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan," katanya.
Putri menjelaskan, setiap obat punya reaksi dan efek samping yang bervariasi pada setiap individu. Risiko itu akan selalu diinformasikan petugas kesehatan sebelum pasien memilih metode kontrasepsi.
Baca Juga: Gemar Minum Kopi Benarkah Membahayakan Ginjal, Ini Faktanya
Baca Juga: Wow, Tidur Tanpa Celana Dalam Selain Seksi Ternyata Juga Bikin Sehat
Beberapa efek samping dari metode kontrasepsi hormonal diantaranya adalah gangguan pada daerah lambung yang menciptakan rasa mual, sakit kepala, keluar darah atau flek setelah masa haid, berat badan bertambah, nyeri dada atau payudara.
Selain itu, alat kontrasepsi yang mengandung estrogen memiliki pengaruh pada masalah pembuluh darah dan pembekuan darah.
"Sehingga alat kontrasepsi ini tidak direkomendasikan bagi pasien yang memiliki masalah hipertensi, diabetes, jantung, dan masalah pembekuan darah," kata dia.
Selama masa pandemi, dia menyarankan pasangan untuk memilih metode kontrasepsi jangka panjang sehingga tidak perlu bolak-balik ke rumah sakit.
Baca Juga: 4 Makanan Ini Wajib Disingkirkan Bila Asam Urat Tak Kunjung Sembuh
Baca Juga: Makanan Keasinan, Begini Cara Mengurangi Kelebihan Garam dalam Makanan
Selain itu, pasien perlu mengonsultasikan kondisinya kepada dokter, disarankan melalui layanan jarak jauh, untuk mengetahui apakah ada keharusan untuk segera memasang, melepas atau mengganti alat kontrasepsi. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Antara.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar