GridHEALTH.id - Pengumuman mengenai kasus kematian akibat virus corona (Covid-19) di Indonesia kembali menuai sorotan banyak pihak.
Hal ini dipicu akibat kasus kematian Covid-19 pada Maret 2020 lalu yang baru dilaporkan pemerintah pada bulan Oktober ini.
Diketahui berdasarkan riset terbaru berjudul The Identification of First Covid-19 Cluster in Indonesia, yang terbit di jurnal The American Society of Tropical Medicine and Hygiene edisi Oktober 2020 mengungkapkan, ada 11 orang yang masuk dalam kluster pertama Covid-19 di Indonesia.
Mereka adalah orang-orang yang terpapar di Jakarta.
Laporan ini disusun oleh tim gabungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Indonesia Research Partnership on Infectious Disease (INA-RESPOND), bersama Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes.
Dalam laporan tersebut, tercatat ada satu pria berumur 52 tahun positif Covid-19 yang meninggal dunia pada 3 Maret 2020.
Baca Juga: Wanita Positif Covid-19 Boleh Tetap Minum Pil KB? Ini Kata Dokter
Baca Juga: Aspirin Berhasil Turunkan Risiko Kematian Pasien Covid-19, Tapi Bisa Sebabkan Pendarahan
Sehari sebelumnya, pada 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan secara resmi kasus pertama Covid-19 di Indonesia.
Alhasil salah satu Ahli biologi molekuler Indonesia, Ahmad Utomo, mempertanyakan mengapa laporan kasus meninggal itu baru dirilis sekarang ini.
"Coba cari archive, di tanggal awal Maret ada enggak pemberitaan bahwa pria berusia 52 tahun yang kontak erat dengan orang Jepang ini meninggal," katanya dilansir Kompas.com, Jumat (23/10/2020).
Baca Juga: Angka Kematian Covid-19 di Iran Kian Mengkhawatirkan, Tiap Empat Menit Warga Meninggal Dunia
Dalam data yang dipaparkan di grafik, pria tersebut meninggal di awal Maret, tepatnya 3 Maret 2020.
Satu hari setelah Jokowi dan Menkes Terawan mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Menurut Ahmad, informasi meninggalnya pasien yang terinfeksi Covid-19 di klaster pertama (52M) penting diketahui publik. Sama pentingnya dengan informasi siapa saja yang ada di klaster pertama.
Baca Juga: Terlalu Cepat Mengunyah Makanan, Betrand Peto Mengalami Masalah Lambung
"Ini penting diketahui publik. Karena seingat saya, di awal Maret narasi pemerintah justru melihat Covid-19, dalam tanda kutip, kurang melihat (Covid-19) secara serius. Padahal ada yang meninggal dan dia kontak erat (dengan orang Jepang)," ucapnya.
"Dan ini mungkin ada alasannya juga, kenapa baru dipublikasikan (laporannya). Coba kalau lebih cepat." Ahmad berharap, laporan riset terbaru ini bisa mengedukasi masyarakat bahwa Covid-19 adalah penyakit serius.
"Bagian dari edukasi masyarakat, ketika mengatakan 98 % sembuh yang menjadi pertanyaan kan ada apa dengan yang 2 %," ujarnya.
Baca Juga: Tak Hanya Molor, Ridwan Kamil Beri Nilai Buruk Vaksin Covid-19: 'Punya Potensi Kekurangan'
"Yang2 % dia bisa di rumah sakit, menggunakan ventilator, dan sebagian meninggal."
Penyakit ini dikatakan Ahmad membutuhkan kewaspadaan dan perlunya menelusuri kontak erat dengan orang yang terinfeksi Covid-19.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito akhirnya memberikan komentar atas adanya satu kasus kematian akibat Covid-19 pada Maret 2020 yang baru dilaporkan pada Oktober ini.
Menurut Wiku, ada kemungkinan alur pencatatan yang tidak sempurna terkait hal tersebut.
"Kemungkinan alur pencatatan yang tidak sempurna ini terjadi karena belum lazimnya Indonesia dengan masuknya penyakit ini (Covid-19)," ujar Wiku dikutip Kompas.com, Senin (26/10/2020).
"Hal ini terkait alur pelaporan kasus dan cutpoint pencatatannya. Hal ini harus dikonfirmasi kepada Kemenkes sebagai pemilik big data ini," tambahnya.
Sementara itu, menurut data terbaru dari covid19.go.id anga kematian di Indonesia memang masih bertambah setiap harinya.
Baca Juga: Aneka Bahan Alami nan Dahsyat Ini Rupanya Berkhasiat Mencerahkan Kulit Leher Gelap
Hingga Senin (26/10/2020), dalam 24 jam terakhir, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan penambahan 112 kasus kematian.
Dengan demikian, total pasien Covid-19 meninggal dunia, yaitu 13.411 orang.
Berdasarkan sumber yang sama, Satgas mencatat penambahan 3.222 kasus positif Covid-19. Maka, total keseluruhan ada 392.934 kasus Covid-19 di Tanah Air.
Sementara itu, ada penambahan 3.908 pasien Covid-19 sembuh, sehingga total pasien sembuh kini menjadi 317.672 orang.(*)
Baca Juga: Mengenal Penyakit Endometriosis, 'Musuh' Perempuan saat Haid
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com,covid19.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar