GridHEALTH.id - Gatal di seputar organ intim atau gatal pada kelamin adalah masalah iritasi yang dapat disebabkan oleh alergi dan iritasi kulit, atau oleh gangguan dan penyakit yang lebih serius seperti diabetes.
Dalam kasus di mana gatal kelamin disebabkan oleh iritasi atau alergi, menghindari paparan iritan atau alergen mungkin satu-satunya yang diperlukan untuk mengatasi gatal.
Namun, penyebab lain dari kondisi ini mungkin lebih sulit diobati atau mungkin memerlukan perawatan yang lebih intensif dan pada akhirnya dapat menyebabkan komplikasi serius.
Apa penyebab gatal pada kelamin? Gatal di daerah genital bisa disebabkan oleh berbagai hal, antara lain:
- Reaksi alergi
- Bakteri vaginosis - penyakit pada vagina yang disebabkan oleh bakteri
- Kanker (kanker penis dan vulva) yaitu jenis kanker langka yang masing-masing terjadi di kulit atau jaringan penis dan alat kelamin luar (vulva) wanita
- Diabetes mellitus (kencing manis)
Baca Juga: 4 Cara Mencegah Kutu di Rambut Kemaluan yang Sering Mengganggu
Baca Juga: Mengenal Penyakit Endometriosis, 'Musuh' Perempuan saat Haid
- Iritasi kimiawi seperti deterjen, pelembut kain, sabun, krim, salep, dan pelumas seksual
- Menopause yaitu penurunan hormon estrogen menyebabkan kekeringan pada vagina
- Kutu kemaluanyakni serangga parasit, juga dikenal sebagai kepiting, yang biasanya hidup di rambut kemaluan
- Kudis, penyakit kulit yang sangat gatal dan menular yang disebabkan oleh tungau kecil
- Penyakit menular seksual, seperti herpes genital dan trikomoniasis
- Kondisi kulit - seperti psoriasis dan eksim
- Tinea cruris - infeksi jamur pada kulit yang juga dikenal sebagai kurap pada selangkangan
- Infeksi jamur pada vagina
- vaginitis - radang jaringan vagina
Baca Juga: Belum Banyak Diketahui, Diabetes Juga Mempengaruhi Kerja Pankreas
Baca Juga: 8 Cara Membedakan Tanda Awal Kehamilan dan Haid yang Terlambat
Perhatikan bahwa banyak penyebab infeksius dari gatal di kelamin, seperti PMS dan infeksi jamur, bersifat menular.
Gatal kelamin adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gatal, terbakar atau kemerahan / nyeri di dalam dan sekitar vagina atau penis.
Gatal dan rasa terbakar pada alat kelamin dapat mengindikasikan infeksi jamur pada wanita atau pria. Sementara infeksi jamur secara teratur adalah tanda diabetes tipe 2.
Pada diabetes, kadar glukosa darah bisa sangat tinggi, yang karenanya dapat memberikan kondisi ideal untuk jamur yang ada secara alami untuk tumbuh dan juga mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
Diabetes juga dapat menyebabkan kandungan glukosa yang lebih tinggi dalam urine, tempat lain yang sangat cocok untuk jamur berkembang.
Jika mengalami gatal-gatal pada kelamin yang tidak hilang setelah beberapa hari atau lebih, atau menyebabkan kita kesal, bicarakan dengan dokter atau ahli kesehatan lainnya.
Kegagalan untuk mencari nasihat medis profesional dapat menyebabkan masalah lebih lanjut, seperti penyebaran penyakit menular melalui kontak tubuh yang dekat (biasanya kontak seksual) atau infeksi kulit sekunder.
Selain itu, ini bisa berarti penyakit yang mendasari, seperti diabetes tipe 2, dibiarkan terdiagnosis, sehingga meningkatkan risiko komplikasi diabetes.
Jika menderita diabetes dan sering mengalami gatal-gatal pada kelamin, bisa jadi itu pertanda kadar glukosa darah terlalu tinggi.
Baca Juga: Wanita Positif Covid-19 Boleh Tetap Minum Pil KB? Ini Kata Dokter
Baca Juga: Studi: Virus Corona Penyebab Covid-19 Bisa Timbulkan Diabetes
Baca Juga: FDA Akhirnya Menyetujui Uji Coba Remdesivir Sebagai Obat Virus Corona
Dokter mungkin dapat memberi tahu apakah ini masalahnya dan, jika demikian, dokter akan memberikan saran bagaimana cara mengendalikan kadar glukosa darah dengan lebih baik. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | diabetes.co.uk,Diabetes Mellitus Federation |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar