GridHEALTH.id - Kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air rupanya menggerakan jutaan massa pendukungnya di berbagai titik di Jakarta-Tangerang.
Bahkan jutaan pendukung Habib Rizieq tampak memadati Bandara Soekarno Hatta sejak Selasa (10/11/2020) pagi tadi.
Kendati demikian, Habib Rizieq yang telah mendarat di Indonesia sejak Selasa pukul 09.00 WIB tersebut rupanya membuat kekhawatiran akan adanya penyebaran virus corona.
Pasalnya, beberapa ahli menyarankan agar Habib Rizieq segera menjalani tes swab dan karantina usai menjalani perjalanan dari luar negeri.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Gubernur Khofifah: 'Tenaga Medis Adalah Pahlawan dalam Bidang Kesehatan'
Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Kemenkes No. HK.02.01/MENKES/338/2020 Penanganan Kedatangan WNI dan Kepulangan WNA di Bandar Udara.
Dalamn surat edaran tersebut, seseorang yang telah melakukan pemeriksaan di bandara berupa rapid test, dia harus melanjutkan testing PCR di Wisma Atlet.
Sambil menunggu hasil tes swab kurang lebih 3 hari, Rizieq wajib menjalankan isolasi mandiri di Wisma Atlet.
Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kemenkes, Muhammad Budi Hidayat mengatakan, Habib Rizieq Shihab harus menjalani isolasi setibanya di Indonesia.
Baca Juga: Covid-19 Merajarela di Pondok Pesantren, Ini Cara Ridwan Kamil Mengatasinya
"Setibanya di Indonesia harus isolasi mandiri 14 hari, itu juga setelah memiliki surat keterangan sehat dibuktikan dengan hasil PCR negatif," kata Budi, Jumat (6/11/2020).
Sejalan degan Budi, epidemiolog asal Universitas Indonesia Pandu Riono menyebutkan jika mematuhi protokol kesehatan, seharunya massa memboyong pentolan Front Pembela Islam (FPI) tersebut menuju RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet.
"Semestinya polisi siaga sehingga Rizieq segera dibawa ke Wisma Atlet untuk menjalani karantina, jangan jemput di bandara, kerumunan seharusnya bisa dihindari," ungkap Pandu, Selasa (10/11/2020).
Pandu juga menyebut, potensi kemunculan klaster atau penularan selalu ada jika ada kerumunan massa dalam satu tempat dan satu waktu tertentu.
"Risiko penularan selalu meningkat dari kerumunan, apalagi ada yang tidak patuh pakai masker," ucap Pandu. (*)
Baca Juga: Pentingnya Mengelola Kadar Gula Darah di Dalam Tubuh, Salah Satunya Kurangi Asupan Gula
#hadapicorona
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar